BANDUNG – Hunian merupakan salah satu dari tiga kebutuhan pokok. Banyak orang yang mencari rumah baik untuk dihuni sendiri maupun dijadikan sebagai sebuah sarana investasi pasif. Mereka yang mencari rumah di Kota Bandung, biasanya memang merupakan seseorang yang sering bekunjung ke kota ini. Dengan segala daya tarik yang ada di Kota Kembang, menjadi wajar jika ada banyak sekali orang yang ingin tinggal di Bandung karena view-nya.
”Sebelum memulai mendirikan bangunan, rumah sebaiknya memiliki kepastian hukum atas kelayakan, kenyamanan, keamanan sesuai dengan fungsinya,” ujar salah satu arsitektur Kota bandung Mutiara Pamungkas, 39, kepada Bandung Ekspres, kemarin (9/1).
Rumah yang terletak di lokasi strategis biasanya akan dijual dengan harga yang lebih mahal dari rumah di lokasi yang kurang strategis. Sebagai salah satu kota besar, Kota Bandung biasanya penuh dengan berbagai fasilitas umum dan pusat keramaian serta pusat perbelanjaan. Hal ini membuat roda perekonomian cenderung selalu berputar. Di antara mereka yang memiliki kelebihan dana simpanan biasanya akan mencari instrumen investasi agar uang yang mereka miliki bisa lebih berkembang dengan optimal. Properti merupakan salah satu instrumen investasi pasif yang tahan terhadap laju inflasi.
Dia mengatakan, prinsip dasar bisnis properti yakni bagaimana memilih yang paling tepay. ” kita harus jeli memastikan teori tiga L yaitu lokasi,lokasi dan lokasi. Prinsip ini sangat menentukan kesuksesan sebuah pengembangan properti,” paparnya.
Lepas dari itu, tambah Mutiara, pasar properti Bandung sangat unik. Perumahan termahal dan termurah pasti laku. Untuk perumahan termurah, jelas pembelinya adalah end user dan kalangan investor yang memburu rente.
”Sebagai informasi saja ini, pasar properti di Kota Bandung saat ini sedang bertumbuh semakin bagus dan baik khususnya di kawasan Bandung Timur,” tutupnya. (mg8)