Khusus untuk korban banjir di Kecamatan Baleendah dan Bojongsoang, menurut Marlan, telah ditetapkan 12 titik pengungsian. Masing-masing Posko Inkanas, GOR Andir, Shelter Parunghalang, Gedung Bina Negara Andir, SD Jati Andir dan Unilon. Untuk Kecamatan Dayeuhkolot ditempatkan di seputar Masjid Al-Shofia, Gedung Tanggo, GOR, Koramil dan Polsek.
Marlan menyarankan, jika ada para dermawan yang akan memberikan bantuan agar berkordinasi terlebih dahulu dengan Posko BPBD di Gedung Inkanas Baleendah. Dengan begitu, pemberian bantuan tidak terpusat di salah satu titik pengungsian. ‘’’Nanti akan kita atur distribusinya secermat mungkin, karena suka ada bantuan yang tiba-tiba nyelonong diserahkan ke salah satu lokasi pengungsian. Padahal, lokasi itu sudah diberi bantuan,’’ ujar Marlan.
Masih dalam penanggulangan banjir, Pemkab Bandung mengerahkan puluhan tenaga medis yang ditempatkan di sejumlah titik pos kesehatan. Bagi para pengungsi yang merasa badannya kurang sehat, bisa segera datang ke posko kesehatan yang berdekatan dengan lokasi pengungsian. ’’Tapi, kalau memang sakitnya agak berat, kita evakuasi ke rumah sakit terdekat,’’ tambah Marlan.
Pihaknya pun telah menetapkan status tanggap darurat bencana untuk banjir yang melanda kawasan Bandung Selatan tersebut. Penetapan status tanggap darurat bencana dilakukan setelah menggelar rakor bersama dinas terkait. Status ini berlaku hingga tujuh hari ke depan sejak hari ini hingga Senin (29/12) mendatang.
Menurut dia, penetapan tanggap darurat bencana bisa dilakukan apabila suatu daerah selama tiga hari berturut-turut ditimpa bencana. Sebab, bencana banjir di Kabupaten Bandung sudah tiga hari, maka pihaknya menetapkan status tersebut.
‘’’Dengan status ini anggaran tak terduga bisa cair, hingga diharapkan dapat membantu meringankan beban ribuan pengungsi banjir,” ungkap dia.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung Dra Hj Nina Setiana MSi menegaskan, pihaknya akan terus memantau kondisi logistik bantuan bahan makanan di seluruh titik pengungsian. Puluhan petugas setiap hari melakukan monitoring ke titik pengungsian. ’’Dari pemantauan ini, kita bisa memperhitungkan jumlah bantuan yang harus dikirim kembali setiap periodiknya,” kata Nina.
Terkait dengan status tanggap darurat bencana, Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Ir H Sofian Nataprawira MP meminta kepada seluruh camat, lurah dan kepala desa tidak meninggalkan wilayah kerja selama musim penghujan sekarang. ’’Informasi kebencanaan harus segera secepat mungkin dikirim ke BPBD dengan data yang lengkap,’’ ungkap dia. (mg14/gun/fjb/hen)