Sementara itu, GM Policy, Government, & Public Affair ChevronChevron Geothermal Indonesia Ltd Paul Mustakim menambahkan, Chevron sudah berpengalaman mengembangkan energi terbaru panas bumi dengan total mencapai 26 persen lapangan panas bumi dunia. Di Indonesia, saat ini baru mengoperasikan total kapasitas 647 MW. “Untuk lapangan panas bumi Gunung Salak dan Darajat Chevron sudah menginvestasikan lebih dari US$1 miliar di kegiatan panas bumi,” ucapnya.
Menurut dia, Chevron memiliki kemampuan upstream sampai downstream yang kemampuan tersebut tidak semua perusahaan memilikinya. Di Indonesia terdapat pihaknya telah mengoperasikan
1.341 MW dari potensi 14.000 atau baru 4 persen. Padahal peningkatan kebutuhan energi setiap tahunnya tumbuh 7 persen. (drx)