Waspada, Kebakaran Ancam Kota Bandung

BANDUNG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya sempat memprediksi musim kemarau akan berlangsung hingga September mendatang. Kepala Bidang Kesiapsiagaan Operasi Pemadaman dan Penyelamatan Diskar PB Pemkot Bandung Yusuf Hidayat mengatakan, potensi kebakaran pada periode musim kemarau jauh lebih besar.

“Kalau yang namanya kebakaran itu ya pasti ada di setiap musim berpotensi. Tapi potensinya lebih besar di musim kemarau,” ungkapnya kepada Jabar Ekspres, Senin (3/8).

Sementara itu, Yusuf mengaku di Kota Bandung sendiri kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) cenderung sedikit. Hal tersebut dikarenakan pemukiman, pasar, pertokoan, serta pabrik lebih mendominasi. Tempat-tempat ini lah yang tak jarang memiliki potensi terjadinya kebakaran.

Kendati telah memasuki periode musim kemarau, Yusuf mengatakan terkadang turun hujan. Oleh karena itu, dia mengaku pihaknya terus melakukan upaya antisipasi agar tak terjadi kebakaran.

“Karena cuaca ini tidak menentu, harusnya sekarang ini musim kemarau, tapi ada kadang-kadang hujan. Tapi kita dari damkar tetap kesiapsiagaan, antisipasi kebakaran itu lebih waspada,” ungkapnya.

Lebih lanjut Yusuf memaparkan kasus kebakaran yang terjadi hingga awal Agustus 2020. 22 kasus kebakaran tercatat telah terjadi di Kota Bandung.

“Sampai sekarang saja, sampai bulan agustus awal kebakaran di kota bdg ini kejadian sebanyak 99 kejadian. Nah tetapi masih mending dgn kejadian 2019. Jumlah keseluruhan 272 kejadian,” paparnya.

Yusuf menilai penting adanya pemberian keterampilan bagi masyarakat untuk melakukan penanganan dini serta pemahaman terkait pencegahan.

Penanganan dini, misalnya jangan sampai api merambat dan meluas ke area lain, makanya melihat diberikan keterampilan menangani kompor menggunakan karung dan kain basah,” imbuhnya.

Yusuf berharap masyarakat dapat menjadi garda terdepan untuk melapor apabila terjadi kebakaran di suatu tempat. “Itu kebakaran kecil, walaupun kecil harus lapor ke Dinkar sipaya tidak terjadi kebakaran yg luas. Makanya diberikan sosiaslisasi kepada masyarakat melalui spanduk dan brosur-brosur,” tegasnya.

Di disdamkar memiliki upt2, upt barat, selatan, utara, dan pusatnya di sukabumi. Upt timur di area grha bypass, di utara sidang sirna bekas bojonegara. Di barat ada pasar andir juga di dpkp3. Itu fungsinya untuk penanganan cepat kebakaran di Kota Bandung. Karena kita memiliki responten harus kita lakukan sampai ke tempat penanganan tsb.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan