Rencana Vaksinasi Covid-19 Secara Masal Akan Disesuaikan dengan Petunjuk Teknis

BANDUNG – Ketua Gugus Harian Penanganan Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna turut menanggapi seruan Presiden RI Jokowidodo terkait perencanaan detail pemberian vaksin Covid-19.

Ema mengaku harus siap dan sudah mengetahui gambaran ketika nantinya vaksin covid-19 ditemukan.

“Kita harus siap untuk vaksinasi, pola itu terbayang vaksinnya dulu seperti apa. (sekarang) masih menunggu vaksin diproduksi kapan. Toh kebijakan berjenjang, kalau vaksin ada, semua warga negara dapat,” ungkapnya di Taman Dewi Sartika, Kamis (1/10).

Menurutnya, ketika vaksin covid-19 sudah ditemukan, penerapan vaksinasi kepada warga Kota Bandung khususnya tidak akan terlalu rumit.

“Dulu di puskesmas ada, kita atur RW mana saja. Kalau untuk barang (vaksin) sudah ada, dilakukan ke masyarakat tidak terlalu rumit tinggal ngatur saja jumlah penduduk RT RW,” ujurnya.

Pemkot Bandung juga akan menindaklanjuti instruksi mini lockdown atau karantina wilayah. Terlebih Wali Kota Bandung sudah mengarahkannya.

“Kita tentu akan menindak lanjuti itu, apa yang diarahkan wali kota basisnya kepada kasus di masing-masing wilayah. Teknis akan dibahas,” ucapnya.

Di Kota Bandung sendiri, menurutnya, salah satu wilayah yang masih dinyatakan zona merah yaitu Kecamatan Cicendo, meski tidak semua kelurahan berada dalam zona merah.

Ema menyebutkan bahwa konsep mini lockdown tidak jauh berbeda dengan konsep pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) yang pernah dilakukan di kawasan Secapa AD, Hegarmanah, Kota Bandung beberapa waktu lalu.

Ema menambahkan, apabila kebijakan mini lockdown disertai kebijakan membatasi masyarakat dari luar Kota Bandung, maka arus lalu lintas orang harus terkontrol dengan rekam jejaknya (riwayat perjalanan) yang harus dilacak.

Berdasarkan data pusat informasi penanganan covid-19 Kota Bandung, jumlah kasus covid-19 hingga Rabu (30/9) mencapai 129 kasus aktif, 1.127 kasus sembuh dan 58 orang meninggal dunia. (mg7/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan