Karyawan Korban PHK Akibat Dampak Covid-19 di KBB dapat Pelatihan Program Otopreneur

PADALARANG – Warga Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang tergabung dalam Kelompok Kertajaya Otomotif mendapatkan program bantuan dan pelatihan otopreneur.

Program tersebut digagas oleh PT Pertamina (Persero) melalui Fuel Terminal Bandung Group-Marketing Operation Region (MOR) III, dalam membantu kegiatan bisnis perbengkelan bagi kelompok masyarakat yang berada di wilayah ring-1 operasional Pertamina.

“Program ini sasarannya adalah kelompok atau masyarakat yang terkena PHK akibat terdampak Covid-19. Sebelumnya program otopreneur sudah berjalan di dua lokasi di Kota Bandung dan sekarang bertambah satu di Kertajaya, Padalarang,” kata Supervisor HSSE Pertamina MOR III, Geri Puspa Perdana, Senin (5/10).

Menurutnya, selain memberikan pelatihan perbengkelan pihaknya juga memberikan bantuan spare part, pelumas, sampai renovasi bangunan bengkel.

Setelah diberikan pelatihan dan pembekalan ilmu perbengkelan, mereka bisa mandiri. Jika usahanya berkembang bisa membantu membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.

Program otopreneur merupakan community development Fuel Terminal Bandung Group yang dilakukan sejak 2019. Program ini telah berjalan di Gedebage dengan menyertakan sejumlah anak muda putus sekolah, sehingga bisa beraktivitas di bengkel.

“Penerima program ini diharapkan bisa mengembangkan bisnisnya, mandiri, dan dapat melahirkan kelompok bengkel baru, yang mendorong pengembangan perekonomian di masyarakat,” ucapnya.

Senior Supervisor Receiving Storage & Distribution Fuel Terminal Bandung Group Firman Nugroho menambahkan, Pertamina membuka kesempatan luas kepada warga di RW 8 Desa Kertajaya, Padalarang untuk diberi pelatihan perbengkelan sepeda motor.

“Jadi mereka itu tidak hanya diberi pelatihan skill saja, tapi juga belajar bagaimana pengelolaan keuangannya,” kata dia.

Penerima program otopreneur Asep Buhori (50) mengucapkan terima kasih ke pihak Pertamina. Dirinya mengaku terkena PHK akibat perusahaannya terimbas COVID-19 pada April lalu, dan hingga kini masih menganggur.

“Saya bersyukur bisa ikut dalam program otopreneur karena bisa tetap produktif dan menambah ilmu,” ucapnya. (mg6/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan