CICALENGKA – Meski terhitung baru satu bulan menjadi bagian dari pelajaran ekstra kulikuler (Eskul) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Guna Dharma Nusantara Cicalengka, namun Teater tersebut banyak diminati para siswa.
Pembina sekaligus pelatih Teater, Affandi mengungkapkan, keberadaan teater sebagai eskul di sekolah yang berlokasi di Jalan Raya Bypass Cicalengka tersebut atas dasar permintaan dari para siswa.
” Teater Dharma dibentuk pada Januari 2019, kini anggotanya sekitar 20 sampai 25 siswa,” ungkapnya, di SMK Guna Dharma Nusantara Cicalengka, Jumat (15/2).
Menurutnya, untuk sebuah teater yang baru dibentuk, memiliki jumlah anggota 25 orang itu sudah cukup menjanjikan. Sebab, butuh proses yang panjang agar teater tersebut dapat terus berkembang.
”Kita masih butuh berjuang untuk menuju sukses,” ujarnya.
Karena Teater Dharma masih baru, lanjutnya, maka pihaknya belum berani untuk melakukan latihan secara rutin. Saat ini, pihaknya baru berani memberikan latihan hanya dua kali dalam seminggu.
”Kita masih memerlukan proses adaptasi, sebab, hampir semua siswa yang jadi anggota teater Dharma baru pertama kali mengenal teater,” jelasnya.
Untuk itu, sebagi pelatih, pihaknya harus banyak memperkenalkan pengetahuan tentang teater terlebih dahulu kepada para anggotanya. Hal itu dilakukan agar kedepan semakin banyak siswa yang berminat menjadi anggota teater Dharma.
”Sebagai pelatih, saya harus banyak memperkenalkan dulu apa itu teater agar anggota baru bisa tertarik,” katanya.
Namun, meski terbilang baru seumur jagung, tapi saat ini teater Dharma sudah berani untuk mengikuti Festival Darma Basa Sunda (FDBS) di Kota Bandung. Sehingga, mau tidak mau harus langsung melakukan proses garapan perdana untuk mengikuti FDBS tersebut.
”Saat ini kami sedang serius diproses penggarapan. Rencananya kami akan menampilkan teater berjudul “Tatu” karya Ayi G Sasimita. Sekarang kami hanya latihan dua kali seminggu mungkin setelah dekat dengan waktu tampil, kami akan menggelar latihan setiap hari,” pungkasnya. (mg3/ziz)
