Rumah Sakit di Daerah Kekurangan Dokter Spesialis

BANDUNG– Pemerintah pusat maupun daerah diminta untuk memperhatikan kekurangan dokter spesialis yang saat ini terjadi dimana-mana. Sementara, saat ini dokter spesialis justru hanya terpusat di kota saja. Hal itu disampaikan Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Jabar, Nina Susana Dewi ditemui di Hotel Grandia Jalan Cihampelas Bandung baru-baru ini.

Menurutnya, untuk rumah sakit di daerah memiliki permasalahan kekurangan dokter spesialis sehingga menjadi kendala untuk naik kelas. “Rumah sakit PPK3 di Jawa Barat hanya satu yaitu Hasan Sadikin. Untuk di daerah, ada rumah sakit yang memiliki peralatan lebih canggih namun untuk SDM masih kurang seperti dokter spesialis tersebut. Ini menjadi evaluasi pemerintah daerah untuk menyekolahkan lagi dokter yang ada di rumah sakit daerah,” katanya.

Nina menyebutkan, ada lima syarat yang harus dipenuhi di setiap rumah sakit untuk memiliki dokter spesialis. Mulai dari kebidanan dan kandungan (obgyn), bedah, anak, saraf, serta anestesi. Nina mengharapkan agar dokter umum di Jawa Barat sekolah ke jenjang selanjutnya untuk menjadi dokter spesialis atau sub spesialis.

“Kendalanya, kemauan dokter untuk sekolah lagi. Tidak semua orang yang memiliki kemauan tinggi untuk sekolah lagi. Untuk menjadi dokter spesialis harus tambahan sekolah dua tahun belum lagi di Jawa Barat kemampuan daerah untuk mendirikan pusat pendidikan tidak banyak,” ungkapnya

Nina menambahkan di Jawa Barat belum ada pendidikan paru, hanya ada pendidikan ahli dalam paru. Perlu adanya peningkatan dari ruang pendidikan dan SDM.

“Ini menjadi lecutan bagi kita banyak masyarakat yang lebih memilih berobat di negara tetangga, padahal kualitas di kita sama dengan negara lain. Namun kemampuan marketing di negara lain sangat kuat sehingga tidak hanya sebagai fungsi berobat melaikan wisata sehat,” tuturnya

Nina mengakui dalam penanganan pasien dokter luar negeri lebih bekerja secara tim, namun di Indonesia khususnya Jawa Barat sendiri sedang berupaya mengadopsi hal tersebut.

“Kita sedang mencoba melakukan penanganan pasien secara tim, kualitas dokter di kita sama dengan luar negeri. Ini menjadi tugas kita memberikan penguatan kepada masyarakat, karena banyak dokter dari kita yang diundang menjadi pembicara di forum Internasional,” tandasnya. (mg1)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan