PUPR Mengaku Kecolongan Soal Alternatif Jembatan Pakuhaji

CIMAHI – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cimahi mengakui kecolongan perihal alternatif akses pengganti sementara atas direhabnya jembatan Pakuhaji, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.

Kepala Bidang Bina Marga pada DPUPR Kota Cimahi, Wilman Sugiansyah mengatakan, sejak awal pihaknya tidak memperhitungkan adanya perbaikan jalan di wilayah Bandung Barat. Sementara akses sementara pun tidak dibuat sehingga memancing protes warga.

”Memang dari awal tidak merencanakan karena ada alternatif lain yang bisa dilalui warga,” kata Wilman saat ditemui di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah, Selasa (17/9).

Menurutnya, sejak ada protes dari warga, pihaknya langsung mengintruksikan pihak kontraktor yaki CV Eka Marga agar segera membuat jalan alternatif sebagai akses warga dari RW 16 menuju RW 17 Kelurahan Cipageran. Begitupun sebaliknya.

”Semuanya sudah ditindaklanjuti, sudah diintruksikan ke penyedia untuk mengakomidir keinginan warga supaya tidak terisolir,” ujarnya.

Dia mengaku optimis proyek jembatan senilai Rp 790.139.000 tersebut bisa selesai sesuai jadwal yang sudah disepakati, yakni hingga 13 November mendatang. Sebelumnya, proyek pengerjaan itu sempat terhenti sebab alat berat yang disediakan pengembang mengalami kerusakan.

”Penyedia sudah menyatakan pertanggungjawabannya kepada kami. Dia juga berjanji pekerjaan ini akan selesai tepat waktu,” ucapnya.

Dia menuturkan, jembatan Pakuhaji itu harus direhabilitasi total sebab kondisi terakhirnya sangat memprihatinkan. Sehingga program perbaikannya dianggarkan tahun ini.

”Memang kondisi jembatannya saat melalukan inpeksi cukup mengkhawatirkan,” tuturnya.

Berita sebelumnya, dengan molornya rehabilitasi jembatan Pakuhaji mengakibatkan akses perekonomian warga RW 17 Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi terganggu. Sebab pihak kontraktor tidak menyediakan jembatan alternatif bagi warga untuk melintas, sehingga mereka harus memutar lebih jauh.

”Jadi ini dikerjakan sekitar sebulan lalu. Tapi lebih banyak gak dikerjain. Ada sekitar tiga minggu gak dikerjain,” kata Ketua RW 17 Asep Rahmat.

Dikatakannya, secara prinsip warga sangat mendukung rehabilitsi jembatan ini. Hanya saja pihaknya meminta semua pihak yang terlibat jangan memperlambat pengerjaannya. Selain itu, warga meminta kontrktor segera membangun jembatan sementara.

”Bahkan kontraktornya sudah bikin pernyataan pekan kemarin mau dibangun tapi sampai sekarang kok gak dibangun-bangun,” kata Asep. (mg3/ziz)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan