Kelahiran di Jabar Masih Tinggi

BANDUNG –  Tingkat angka kelahiran yang masih tinggi membuat kurang optimalnya program pengendalian penduduk di Jawa Barat (Jabar).

Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa mengatakan, dengan jumlah penduduk 48,4 juta jiwa  proyeksi penduduk memiliki sex ratio 102,83 dengan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) 2016-2017 sebesar 1.39.

Namun, berdasarkan hasil Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menunjukan kecenderungan peningkatan Total Fertility Rate (TFR) pada 2016 sebesar 2,0 naik menjadi 2,24 pada  2017 kemudian naik lagi menjadi  2,49 pada  2018.

Dengan data tersebut, menunjukkan bahwa Jabar memiliki tantangan, di samping menghadapi permasalahan dampak kependudukan tapi juga tantangan dalam menghadapi bonus demografi.

’’Pengendalian penduduk ini menjadi salah satu indikator kuatnya daya saing daerah yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut,”jelas Iwa kepada wartawan kemarin (26/3).

Menurutnya, daya saing daerah salah satunya didukung oleh pengendalian penduduk dan juga kualitas keluarga. Ini yang kira-kira menjadi bahan kedepan, sehingga dengan demikian pertumbuhan ekonomi secara merata bisa mendorong kita nantinya salah satu syarat 2045 menjadi the big five in the world, dengan parameternya adalah produk domestik bruto,” papar Iwa ditemui usai acara.

Iwa menambahkan, salah satu langkah strategis yang telah dilakukan pihak pemerintah provinsi Jabar dalam menekan angka kelahiran ialah melalui program Kampung KB. Program ini dimulai pada tahun 2016, dan saat ini sudah ada sekitar 2.035 Kampung KB di seluruh Jabar.

“Langkah-langkah yang sudah dilakukan yang pertama adalah rakerda ini, untuk penajaman sinkronisasi program dan kegiatan. Yang kedua adalah di implementasi. Yang ketiga adalah partisipasi masyarakat, karena kalau dengan anggaran itu kan terbatas, nah dengan langkah-langkah seperti inilah, inshaa allah, pengendalian penduduk dan juga kualitas keluarga itu bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.

Lebih jauh, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat Sukaryo Teguh Santoso melaporkan, Rakerda KKBPK tahun ini berfokus pada pengoptimalan program Kampung KB menjadi Kampung KB mandiri.

Ia mengatakan, Jabar sudah memiliki banyak Kampung KB yang mampu melahirkan inovasi seperti budidaya ulat pakan ternak, dan lainnya, sehingga secara tidak langsung perekonomian masyarakat kampung KB tersebut mulai terangkat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan