Gitar Logam Ivan ‘Berbunyi’ Sampai Eropa

Ide muncul saat souvenir berbahan logam yang digelutinya mulai lesu ditahun 2009. Seketika pria berusia 47 tahun itu terngiang kembali pada hobby-nya dalam bermusik, hingga akhirnya terpikir membuat gitar berbahan logam.

FERBANG RIZKY, Cimahi


Ivan Mulia, pria asal Bukittinggi, Padang yang kini tinggal di Jalan Kebon Jeruk, Kota Cimahi ini mempunyai hobby bermusik sejak kecil. Bahkan pada 1997, atau saat ia tengeh mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, Ivan sempat berkecimpung di dunia musik dengan membentuk grup band hingga kuliahnya pun terbengkalai.

”Karena di musik gak ada hasil dan waktu itu masih idealis, saya mutusin harus punya pekerjaan,” kata pria berambut gondrong tersebut.

Dua tahun kemudian atau pada 1999, akhirnya Ivan bersama adiknya yang lulusan jurusan Teknik membuka bengkel logam. Di rumah seluas 350 meter persegi, lantai dua itulah, Ivan dan adiknya mulai mencoba peruntungan.

Selama 10 tahun atau hingga 2009, Ivan fokus berbisnis di bidang bengkel logam sampai melupakan minatnya terhadap alat musik gitar.

”Tahun 2009 kepikiran lagi di musik dan gitar. Saat itu, bengkel sudah stabil terus saya ngulik gitar logam karena di Indonesia dan Asia jarang,” ungkapnya.

Dengan berbekal hobi di bidang musik khususnya gitar, Ivan pun mencari referensi tentang gitar di forum pembuat gitar Eropa di internet. Hingga akhirnya, ia memutuskan ingin membuat gitar berbahan logam.

”Kita join di forum pembuat gitar, (disana) terus berproses membuat gitar,” ucapnya.

Dari sanalah peruntungannya dalam berbisnis butik gitar logam mulai terlihat cerah. Hingga akhirnya, ia menerima undangan mengikuti event gitar butik tertinggi di Berlin, Jerman tahun 2016. Sejak saat itu, Ivan mulai menggarap pembuatan gitar secara serius. Sedangkan bisnis bengkel logam yang dikelolanya perlahan dialihkan ke tangan adiknya.

”Event di Berlin itu kaya tempat ngopi buat tukang gitar seni bukan yang diproduksi massal. Tahun 2016 saya bawa empat gitar kesana,” katanya.

Hingga akhirnya ide dan perjuangannya berbuah manis. Sebab, produk gitar butik berbahan logam miliknya yang diberi nama Ivee Guitars berhasil menembus pasar. Bukan hanya pasar lokal, tapi sudah menembus pasar Eropa seperti Berlin, Perancis dan Italia. Tidak hanya itu, beberapa kali dirinya pernah mengikuti pameran prestisius di Berlin bertajuk Holy Graul Guitar Show sejak 2016.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan