Simon Ditunjuk jadi Pelatih Timnas

JAKARTA – PSSI telah memutuskan menunjuk Simon McMenemy sebagai pelatih timnas Indonesia. Pelatih asal Skotlandia itu dipilih untuk menggantikan Bima Sakti.

Keputusan tersebut diambil setelah PSSI menggelar rapat Komite Eksekutif di Jakarta, Rabu (20/12). Dalam kesempatan tersebut, dihadiri sejumlah anggota Exco tanpa Ketua Umum Edy Rahmayadi.

“PSSI yang di dalamnya ada beberapa komite eksekutif telah menyetujui dan menetapkan beberapa pelatih timnas. Simon McMenemy akan jadi pelatih timnas senior,” ujar Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.

Nama Simon sebelumnya kencang dikabarkan menjadi salah satu kandidat pelatih timnas untuk menggantikan Bima Sakti yang gagal membawa Indonesia ke semifinal Piala AFF 2018. Hansamu Yama dkk tidak lolos dari fase grup.

Tak hanya Simon, pelatih Persija Jakarta Stefano Cuggura Teco sempat menjadi nominator pelatih timnas Indonesia. Namun, pilihan PSSI jatuh kepada pelatih Bhayangkara FC tersebut.

Simon tercatat pernah menangani beberapa klub Indonesia di antaranya Mitra Kukar dan Persipasi Bandung Raya. Di level timnas, dia sempat menjadi pelatih Filipina di Piala AFF 2010 yang ketika itu hanya lolos sampai ke babak semifinal.

“Keputusan ini tidak mudah. Ini dijaring dalam sebulan terakhir. Ada dua sampai tiga poin sebelum kami putuskan. PSSI menggodok beberapa nama, dan akhirnya Simon sesuai dengan target yang disebutkan,” kata pria yang akrab disapa Jokdri.

Selain Timnas Indonesia senior, PSSI juga menentukan pelatih untuk U-23 dan U-16. Untuk Timnas U-23, PSSI menaruh kepercayaan pada Indra Sjafri. Sedangkan U-16, PSSI menunjuk Bima Sakti.

“Demikian juga coach Indra. Beliau punya track record yang sesuai dengan target kami. anak-anak dari U-19 punya potensi untuk berkesinambungan dengan Timnas U-22,” ucap Jokdri.

“Gagasan yang muncul mempertimbangkan talenta baik. Intinya kami punya pikiran, U-16 dan U-19 tidak sekadar diisi 30 pemain saja. Kami ingin talenta 100 pemain yang terbagi ke dalam tiga kelompok. Bahwa U-16 dan U-19 fase perkembangan, penting mengangkat piala, dan tidak meninggalkan talenta yang ada,” pungkasnya. (dkk/jpnn)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan