Kompetisi Usai, PT LIB Masih Menunggak

Sekretaris Umum PSMS Medan Julius Raja juga men­galami hal yang sama. Dia berharap dana itu bisa se­gera cair. Selain akan diguna­kan untuk modal musim depan, seperti belanja pemain, pihaknya juga ingin tahu be­rapa nilai total subsidi terse­but untuk merekap seluruh laporan tim musim ini.

’’Kami kan harus membuat laporan, jadi harus jelas semua­nya. PSMS ini kan modal awal­nya meminjam pihak ketiga, harus ada laporan dan pertang­gungjawabannya,’’ tuturnya.

Julius menerangkan, Rp 2,5 M tersebut memang bisa dida­pat dengan sejumlah syarat. Artinya, tidak semua klub mendapatkan dana yang sama. Untuk PSMS sendiri kemungkinan hanya sekita­ran Rp 1 miliar saja, karena ada beberapa aspek yang tidak bisa terpenuhi.

’’Salah satunya infrastruktur. Jadi salah kalau Rp 2,5 miliar itu untuk pembinaan saja. Ada be­berapa poin yang harus dipenuhi agar dana itu semuanya cair. PSMS beberapa poin tidak bisa memenuhinya,’’ jelas Julius.

Julius menyarankan agar LIB dalam waktu dekat memang­gil seluruh kontestan Liga 1 musim ini. Pemanggilan itu dimaksudkan agar LIB bisa menjelaskan secara rinci be­rapa dana yang diberikan kepada klub.

’’Juga mengenai hak siar, kami tidak tahu menerima berapa. Ini harus segera, ka­rena kami mau buat laporan. Ini penting tidak bisa diang­gap remeh,’’ tegasnya. ’’Ma­salah seperti ini harus dise­lesaikan musim ini. Musim 2019 beda lagi nanti, jangan numpuk-numpuk,’’ terangnya.

Di sisi lain, Chief Operation Officer (COO) LIB Tigor Sha­lomboboy membenarkan jika memang dana Rp 2,5 miliar subsidi terhadap klub belum diberikan. LIB mengakui se­dikit menunggak. Dana itu baru akan diberikan pada Februari 2019 mendatang.

’’Untuk yang Rp 5 miliar sudah kami berikan, tanya saja ke klub. Kami berikan secara berkala tiap bulan,’’ tandasnya. (rid/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan