Dibayar Rp 150 Ribu untuk Rusak Baliho Demokrat

JAKARTA -Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Partai Demokrat lain, Andi Arief mengungkapkan jika oknum yang melakukan perusakan terhadap spanduk dan baliho Partai Demokrat sudah tertangkap.

”Dari pengakuan orang ditangkap oleh Polisi, jumlah perusak atribut partai Demokrat ada 35 orang yang dibagi dalam lima kelompok, satu regu tujuh orang. Mereka dibayar 150 ribu (rupiah) per orang. Yang menyedihkan, pemberi order dari Partai berkuasa,” ujar Andi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (15/12).

Dirinya pun menuntut ke­pada pemerintah agar kiranya dapat mengambil sikap tegas dan netral terkait adanya ke­rusakan baliho Partai Demo­krat tersebut.

”Sebagai partai politik yang ada di Indonesia kami me­minta kepada pemerintah dan pihak terkait dapat mengambil sikap tegas terkait hal hal se­perti ini apalagi ini melibatkan partai besar,” tandasnya.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni, men­gungkapkan keprihatinannya atas perusakan baliho dan bendera Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau.

”Saya sangat prihatin dengan apa yang terjadi pada Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau. Di mana beberapa atribut mereka dirusak oleh orang tak dikenal,” kata Raja Juli.

Dia mengungkapkan, bahwa sangat kebetulan Presiden Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ada dalam satu kota di Pe­kanbaru. Dia menduga, ada pihak tertentu yang tidak suka bila Jokowi dan SBY de­kat.

”Ada pihak tertentu yang merasa kedekatan Pak Jokowi dan Pak SBY akan meng­ganggu kepentingan politik mereka. Nah dalam hal itu mereka menginginkan ada ketidakpercayaan antara Pak Jokowi dengan Pak SBY,” ung­kapnya.

”Dan seolah-olah kemudian diframing, karena mereka berkampanye dalam satu wi­layah yang sama, dan seolah-olah nanti kita akan dituduh bahwa ini dilakukan kubu Pak Jokowi,” beber dia.

Untuk mengklarifikasi hal itu, Raja Juli berharap Bawa­slu Kota Pekanbaru untuk turun tangan menyelidiki siapa sebenarnya pihak yang mengayuh di air keruh ini.

”Dan sekali lagi ini adalah sebuah keprihatinan ada alat peraga kampanye yang diru­sak,” tambahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan