SMA/SMK Akan Setara

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Untuk meningkatkan kesetaraan dalam memperoleh pendidikan, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan berharap, kadar kualitas SMA/SMK di Jabar merata. Meski, Heryawan juga mengaku, hal itu tidak mudah.

Pria yang akrab disapa Aher ini mengatakan, persamaan kualitas ini akan segera dilakukan menggodok dalam sebuah aturan. Sehingga pada pelaksanaannya nanti akan berjalan lancar.

”Ini masih kita sedang bahas, konsepnya seperti apa nanti akan kita kemukakan,” jelas Aher usai sidak ke SMA 5 Kota Bandung, kemarin (2/2).

Dia berharap, ke depan kualitas pendidikan daerah lebih merata. Dengan begitu, tidak akan ada lagi mengenal sekolah favorit.

Langkah-langkah untuk pemerataan ini, kata dia, salah satunya dengan menambah fasilitas belajar di daerah. Antara lain, penambahan lab komputer, perpustakaan, labolatorium IPA dan ruang kelas belajar baru.

Aher memaparkan, pemerataan tenaga pengajar juga akan dilakukan dengan cara pemberian pelatihan. Pengiriman tenaga pendidik yang ada di perkotaan ke daerah juga akan dilakukan dengan tujuan tenaga pengajar di daerah bisa menimba ilmu dari guru yang berasal dari kota.

Di samping itu, Aher juga memikirkan rotasi guru. Pola penyegaran ini kemungkinan bisa dilakukan dengan pemberian kompensasi dan penghargaan lebih bagi guru yang mau ditugaskan di daerah. ”Kita akan berikan fasilitas tunjangan lebih jika ada guru yang mau mengajar di daerah,” ucap Aher.

Kepala Dinas Pendidikan Jabar Ahmad Hadadi mengatakan, pemerataan kualitas pendidikan dilakukan agar tidak ada kesenjangan antara daerah dan perkotaan.

Dirinya menilai, selama ini di masyarakat masih ada anggapan bahwa bersekolah di sekolah favorit menjadi sebuah pertimbangan. Sebab memiliki fasilitas dan guru dengan kapasitas yang lebih baik.

Namun ke depan, penilaian tersebut akan berangsur berkurang seiring dengan program pengelolaan SMA/SMK yang sudah ditangani oleh Provinsi Jawa Barat.

Selain itu, pemerataan ini juga bisa mengubah penilaian siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang SMA/SMK. Sebab, sebelumnya, lulusan SMP akan berburu ke sekolah favorit.

”Ke depan tidak akan ada lagi siswa-siswi yang berduyun-duyun mendaftar ke sekolah favorit di kota. Sebab, sekolah SMA/SMK memiliki fasilitas yang sama,” pungkas Hadadi. (yan/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan