Perhatikan Pemuda Hadapi MEA

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Kalangan akademisi harus lebih memperhatikan keberadaan generasi muda dengan memunculkan program pengembangan untuk menghadapi era global yang kompetitif. Terlebih saat ini Indonesia memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Ketua Kompap Mice Kadin Indonesia Bidang BUMN Gatot Cahyono mengatakan, saat ini era persaingan sudah di depan mata. Sehingga harus dimunculkan ide ide kreatif khususnya didunia usaha.

”Harus menyiapkan diri dalam MEA sekarang, karena era kompetitif sudah di depan mata,” jelas Gatot ketika ditemui dalam seminar Kepemudaan di Sekretariat Badan Esekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Langlang Buana, Jalan Karapitan kemarin (7/5).

Menurutnya, pemuda itu aset bangsa sehingga peran akademisi dan pemerintah daerah harus lebih peka lagi. Ini penting dalam membentuk karakter pemuda untuk siap menerima era persaingan ini.

Pengusaha dan anggota DPRD Jabar Fraksi PDIP ini juga mengatakan, sekarang pemerintah daerah baik provinsi maupun pemkot Bandung telah memiliki program tersebut. Namun sampai sejauh mana implementasinya menciptakan pemuda yang mandiri saat ini belum dirasakan.

Berbagai terobosan seperti program Wirausaha Baru dan keberadaan badan kreatif sebetulnya ditujukan untuk kaum muda di perkotaan, tetapi dalam mengakses ternyata banyak pemuda di pelosok daerah belum bisa memahaminya.

Dirinya menilai, keberpihakan pemerintah harus ditingkatkan mengingat potensi pemuda di Jabar di bawah umur 30 tahun julahnya 45 persen.

”Jadi kalau kita kurang perhatian kepada pemuda dalam memberikan pandangan mengenai persaingan ke depan bukan tidak mungkin pengangguran akan bertambah tiap tahunnya,” kata dia.

Gatot menambahkan, sekarang ini masih banyak orientasi pemuda ketika selepas kuliah bercita-cita menjadi pegawai negeri sipil (PNS) atau seorang karyawan. Padahal untuk peluang ini sangat terbatas.

Untuk itu, mindset jiwa wirausaha harus ditanamkan sejak dini. Baik di sekolah ataupun dalam lingkungan akademisi untuk memberikan pemahan kemandirian seorang pemuda.

”Pemuda merupakan aset Bangsa, sehingga sudah selayaknya kita harus ikut membina keberadaan pemuda,” pungkas Gatot. (yan/fik)

Tinggalkan Balasan