Belum Layak Pimpin DKI

Pengamat: Jakarta Lebih Keras Dibanding Bandung

bandungekspres.co.id– Ramainya perbincangan politik yang menggembar-gemborkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan melenggang ke DKI, mendapat berbagai hujatan dari berbagai kalangan. Salah satunya dari Pengamat Politik dan Pakar Hukum Tata Negara Universitas Parahyangan (Unpar) Asep Warlan Yusuf.

Dia menilai Wali Kota Bandung Ridwan Kamil kurang pas untuk memimpin DKI Jakarta. Asep mengatakan, meskipun survei yang lebih baik dari Basuki Tjahjapurnama (Gubernur DKI Jakarta, Red), tapi tidak secara langsung meningkatkan elektabilitas Emil dari penduduk DKI. Sebab, elektabilitas Ahok ternyata tinggi dibanding Emil.

’’Dengan profil Emil saat ini, saya rasa Emil belum cocok dengan karakter pemerintahan dan birokrasi DKI Jakarta yang begitu keras,’’ katanya saat dihubungi kemarin (29/1).

Emil, menurut pengamatannya, merupakan sosok pribadi intelek dan kompromistis dalam menjalankan roda pemerintahan. Sebaliknya, Ahok memiliki banyak dukungan dari mereka yang pro kebhinekaan. ’’Kalau sosok Emil memimpin DKI tidak akan bisa. Sebab, DKI sangat keras,’’ ungkapnya.

Asep meminta, sebaiknya Ridwan Kamil fokus membenahi segala permasalahan Kota Bandung dibanding berpikir ikut bertarung di Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang. Sebab, situasi politik, pemerintan dan birokrasi Kota Bandung cocok untuk Emil. Kalaupun mau mengincar yang lebih tinggi, lebih baik incar posisi kabinet saja.

’’Sebaiknya Emil membereskan dulu janji politiknya terhadap masyarakat Kota Bandung. Sebab, balik lagi saat pencalonan pasti memaparkan visi dan misi lima tahun ke depan,’’ ujar Asep.

Sementara itu, Ageng Pamuji, yang mengaku sebagai tim sukses Emil pada saat pencalonan dulu menegaskan, keinginan dirinya bersama rekan rekannya mendukung Emil untuk jadi wali kota saat itu, karena apa yang menjadi visi dan misi Emil sejalan dengan pemikiran dirinya.

Namun apabila Emil berniat untuk pindah ke Jakarta sebelum menyelesaikan masa jabatannya, jelas akan membuat kekecewaan orang yang saat itu berjuang untuk mendukungnya.

’’Percuma saja kita dukung kalau ditengah jalan harus berhenti sebelum jabatannya berakhir, kalau emang benar Emil jadi maju saya dan rekan rekan pasti sangat kecewa,’’ pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan