TPU Siapkan Liang Lahat Baru

CICENDO – Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Kota Bandung bersiap menambah liang lahat baru. Pasalnya, setiap lebaran atau Hari Raya Idul Fitri, selalu ada korban kecelakaan mudik yang tewas. Sehingga, pengelola makam mulai mengantisipasi hal ini.

TPU Bandung- bandung ekspres
Amri Rachman Dzulfikri/Bandung Ekspres

PERAWATAN: Petugas memotong rumput liar yang tumbuh di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rancacili, Kota Bandung, kemarin (10/6).

Seperti yang dituturkan Alan, pengelola TPU Sirnaraga. ’’Nyiapin (liang lahat bar). Paling 30 lah untuk Idul Fitri,’’ ujarnya kepada Bandung Ekspres saat ditemui di TPU Sirnaraga, Jalan Pajajaran, kemarin (10/6).

Jumlah tersebut bisa jadi lebih. Sebab, tahun lalu pihaknya harus menyediakan 45 liang lahat baru untuk korban kecelakaan mudik lebaran.

Di sisi lain, ziarah ke makam kerabat dan keluarga sebelum Ramadan merupakan salah satu tradisi di Indonesia. Kemarin saja, di TPU Sirnaraga sudah ada 3-5 orang yang sedang berziarah.

Salah seorang peziarah, Trisni, mengaku sudah tiga kali mengunjungi makam keluarga untuk berziarah bersama keluarga. Ibu 44 tahun ini menjelaskan bahwa saat berziarah, tidak pada waktu lebaran. Melainkan sesudah lebaran karena kepadatan pengunjung yang datang untuk berziarah. ’’Sesudah lebaran biasanya, soalnya pas lebaran penuh kasian ibunya capek,’’ sambungnya.

Meski begitu, hal ini tidak menimbulkan dampak terhadap penjualan bunga tabur. Padahal, di sejumlah daerah di Jabar, harga bunga tabur ikut naik.

Berdasarkan pantauan wartawan, harga bunga tabur di sejumlah TPU seimbang dan tidak ada perubahan. Seperti di Taman Makam Pahlawan di Jalan Cikutra, harga bunga tabur tidak berubah sama sekali. Hal itu disampaikan oleh Sri selaku pedagang bunga tabur. ’’Nggak, sama aja sih harga mah,’’ ujarnya kepada Bandung Ekspres.

Dia menyebut, harga untuk bunga tabur tetap dalam kisaran Rp 5 ribu, bunga melati seharga Rp 10 ribu, begitupun bunga sedap malam. Namun, dalam sehari, penghasilan Sri tidak bertambah jelang Ramadan ini. ’’Tergantung yang belinya sih, kadang-kadang dapet Rp 20 ribu. Kalau nggak ya 10 ribu,’’ sambungnya.

Untuk meningkatkan penjualan pada saat lebaran, Sri membawa dagangannya ke depan gerbang makam Pahlawan agar cepat laku. (mgu-ger/tam)

Tinggalkan Balasan