Pemain Mudah Terpancing Emosi

Bandung – Mantan Penggawa Persib Bandung era 1990-an Yudi Guntara menilai, dari segi mental dan kualitas Atep cs layak masuk final. Hanya saja, dia memiliki beberapa catatan agar penampilan Maung Bandung lebih sempurna.

Yudi menilai, tingkat emosi penggawa Persib selalu tinggi. Bila terus berlanjut bukan tak mungkin akan menjadi bumerang untuk tim.

Dia mencontohkan, ketika melawan Mitra Kukar di leg kedua semifinal Piala Presiden, Sabtu (10/10). Dia merasa beberapa pemain Persib melakukan pelanggaran yang tidak perlu. Bahkan gelandang bertahan Hariono harus meninggalkan lapangan karena mendapat kartu merah. Begitu pun pada semifinal leg pertama, Persib tak dapat diperkuat lima pilarnya karena terkena hukuman kartu.

”Yang paling penting jangan sampai pemain Persib terpancing, dalam artian ada beberapa pemain yang tingkat emosinya sangat tinggi nah ini yang akan merugikan tim Persib,” papar Yudi.

”Kaya Vladimir (Vojovic), Hariono, (Achamad) Jufriyanto juga tidak perlu melakukan pelanggaran seperti itu kalau menurut saya,” tambahnya.

Di samping itu, dia juga mengimbau para pemain untuk tetap menghormati kebijakan wasit dan percaya kepada kapten tim. Bukan tak mungkin, wasit akan memberi hukuman apabila protes berlebihan.

”Terus tidak usah lama-lama protes, sudah serahkan saja sama Firman Utina atau Atep sebagai kapten, itu mempengaruhi ke dalam tim,” imbuhnya.

Penilaian lain, Persib masih sering kehilangan konsentrasi. Seperti yang terjadi kala tampil di semifinal leg kedua. Persib memang unggul dari Mitra Kukar 3-1, namun usai mencetak gol pertama, gawang Persib kebobolan tak lebih dari satu menit.”Kembali lagi pada konsentasi pemain, konsentrasi itu harus dijaga selama dua kali empat puluh lima menit. Apalagi di final nanti,” ulasnya.

Persib sendiri kini sudah mendulang 17 gol sepanjang Piala Presiden. Hasil tersebut dipandang cukup produktif dibanding tim lainnya. Namun sejauh ini tak pernah menang atau seri di partai away.