Moeldoko: Jenderal Baru Jangan Lebay

COBLONG – Presiden Joko Widodo mengajukan satu nama sebagai kandidat panglima TNI kepada DPR Selasa (10/5). Dia adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko bicara tentang sosok calon penggantinya. Menurut dia, figur itu terbaik dalam menjaga kedaulatan NKRI. Kemudian, loyal pada bangsa dan negara, tegas dan jelas. ’’Yah nanti kalo panglima TNI-nya lebay, repot nanti kita,’’ kata dia kepada wartawan setelah mengisi kuliah umum di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, Dipatiukur, Rabu (10/6).

Menurut dia, yang bisa menerjemahkan kriteria panglima TNI adalah presiden sebagai pemilik hak prerogatif. Pihak lain tidak berhak. Saat disinggung mengenai penilaian terhadap sosok Gatot, dia hanya menjawab singkat. ’’Nggak usah tanya, sudah tahu,’’ kata dia.

Di tempat terpisah, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menegaskan, penunjukkan panglima TNI adalah hak istimewa presiden. Karena itu, terpilihnya calon tunggal panglima dari Angkatan Darat kembali bukan suatu hal yang harus dipermasalahkan. ’’Karena, dalam tubuh TNI itu pasti pemikirannya semua sama. Yakni Pancasilaisme. Dari Angkatan Darat, Laut atau Udara ya sama saja,’’ jelas dia kepada wartawan, di Secapa AD, Jalan Hegarmanah Bandung, Rabu (10/6).

Disinggung dukungan terjadap pilihan presiden, kepada KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebagai calon panglima TNI, Tjahjo mengiayakan. ’’Kalau ditanya mendukung atau tidak, ya saya sebagai pembantu presiden. Ya setuju saja. Siapapun yang dipilih harus loyal,’’ ungkap dia. (fie/hen)

Tinggalkan Balasan