Disdik Kabupaten Bandung Minta Sekolah Tak Libatkan Senior dalam Kegiatan MPLS

KABUPATEN BANDUNG – Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung menegaskan dalam pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tidak boleh ada perplocoan. Selain dari edaran kementrian, Pemerintah Kabupaten Bandung tidak membolehkan pelibatan senior dalam kegiatan MPLS.

Kepala Bidang SMP, Maman Sudrajat mengatakan, MPLS dan masa orientasi siswa baru diselenggarakan oleh guru. Sebab jika ada pelibatan senior akan memungkinkan dampak ‘balas dendam’ terhadap siswa baru. Saat ini MPLS lebih berorientasi pada edukasi dan pengenalan.

”Untuk kegiatan MPLS tahun ini, ada pelibatan tentara berdasarkan imbauan dari panglima bahwa tentara membantu dalam pendidikan bela negara,” kata Maman, di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Selasa (16/7).

Bukan hanya tidak boleh melibatkan kekerasan fisik, lanjutnya, selama kegiatan MPLS juga panitia dilarang memerintahkan siswa menggunakan atribut yang tidak semestinya.

”MPLS itu harus lebih mengarah ke edukasi, begitu larangan dari pusat. Kami sudah bergerak untuk menindak lanjuti dari beberapa tahun kebelakang. Intinya jangan melibatkan senior karena pemikirannya tidak memikirkan dampak psikis dan dampak kecelakaan,” terangnya.

Tahun ini, MPLS berorientasi pada penanganan lingkungan, sampah, dan kepramukaan. Saat ini, kata dia, orientasi yang mengarah kepada kekerasan sudah tidak cocok dengan situasi, melihat piranti hukum sekarang diatur dalam Undang-undang perlindungan anak dan perempuan.

”Apabila ada yang melanggar kami akan menindaklanjuti langsung kepada Kepala Sekolahnya,” tegasnya.

Tahun ini Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk melaksanakan Program satapok dalam MPLS. Tujuannya agar kepedulian terhadap lingkungan tumbuh dalam diri siswa.

”Nanti setiap siswa dalam MPLS harus membawa tanam pohon kesayangan, untuk yang ada lahan langsung ditanam di lahan kalau tidak ada lahan dibesarkan Dulu,” tuturnya.

Dia berharap, dengan sistem MPLS yang lebih mengarah kepada edukasi maka akan bisa berdampak pada pembentukan karakter siswa.

”Harapannya tidak terjadi lagi adanya tindak kekerasan dan tawuran,” tandasnya.(mg1/ziz)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan