BPNT bagi Ratusan Warga di Gununghalu Hangus

NGAMPRAH– Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) dari Kementerian Sosial bagi ratusan warga di Kecamatan Gununghalu harus hangus lantaran tak melakukan transaksi akibat ketidaksesuaian data penerima dengan data yang dimiliki bank penyalur program tersebut.

“Informasi awal yang kami terima, memang ada ketidaksesuaian data sehingga tidak bisa dicairkan. Sebagian besar warga yang tak bisa mencairkan yaitu di Desa Gununghalu,” ujar Camat Gununghalu, Taufik Firmansyah, kemarin.

Akibat ketidaksesuaian data, menurut dia, waga Gununghalu yang tercatat sebagai penerima BPNT tidak bisa bertransaksi sepanjang tahun lalu. Bahkan, ada juga yang saldo di kartu mereka nol dari yang seharusnya masuk Rp 110.000/bulan.

Taufik mengungkapkan, pihaknya masih menelusuri penyebab ketidaksesuaian data tersebut. Sebab dikhawatirkan, mereka mengalami kejadian yang sama tahun ini, sehingga tak bisa lagi mencairkan dana BPNT.

“Penyebab pastinya belum kami ketahui persis. Pekan depan hari Senin, kami ada pertemuan rutin dengan pendamping dan akan dibahas soal ini juga,” katanya.

Data Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat, sedikitnya Rp 3,5 miliar dana BPNT pada 2018 hangus karena tidak terpakai. Hal itu terjadi akibat sekitar 4.000 keluarga penerima manfaat (KPM) program tersebut tidak melakukan transaksi.

Kepala Dinas Sosial KBB Heri Partomo mengungkapkan, hal itu diketahui berdasarkan laporan akhir tahun lalu mengenai pelaksanaan BPNT di KBB. Dari sekitar 77.000 KPM, hanya 73.000 yang melakukan transaksi, sementara sisanya tidak bertransaksi.

Di KBB, program BPNT sudah berjalan sejak Mei 2018. Setiap KPM mendapatkan bantuan Rp 110.000/bulan dalam bentuk saldo pada Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Bantuan itu bisa dibelanjakan untuk beras premium di agen-agen yang sudah bekerja sama dengan pemerintah.

“Jika dalam waktu 3 bulan tidak terjadi transaksi, saldo tersebut akan hangus. Dari 4.000 KPM yang tidak bertransaksi ini, 500 di antaranya berasal dari Gununghalu,” ujarnya.

Sementara itu, Penyelia Pendamping Program Keluarga Harapan KBB Riko Handika menambahkan, keluarga yang menerima PKH rata-rata juga mendapatkan dana BPNT. Namun, data keduanya tidak sama.

Saat ini, data penerima PKH di KBB yaitu 72.812 keluarga, sedangkan penerima BPNT tahun ini lebih dari 82.000 KPM. Sementara itu, data penerima BPNT tahun lalu totalnya, yaitu 95.599 KPM. “Data penerima BPNT itu lebih banyak. Tapi, para pendamping PKH tidak ikut mengurus soal pencairan BPNT,” tandasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan