Tol Soroja Gunakan Tarif Jauh Dekat

jabarekspres.com – penerapan sistem transaksi non tunai untuk Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) menggunakan sitem terbuka dengan sistem tarif jauh dekat harga sama.

Direktur Utama PT Citra Marga lintas Jabar (CMLJ) Bagus Medi Suarso  mengatakan, keputusan ini berdasarkan surat penetapan pemenang Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Soroja yang ditandatangani oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tertanggal 25 Juni 2015.

’’Pemenang tender adalah PT. CMLJ merupakan BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) yang dibentuk oleh konsorsium PT CMNP (Citra Marga Nushapala Persada) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Jasa Sarana,’’jelas Medi ketika ditemui Jabar Ekspres kemarin (5/1)

Lebih lanjut Medi menuturkan, tarif Tol Soroja golongan I per kilometer adalah Rp702, dengan perhitungan total panjang mencapai 10,57 kilometer, maka tarif untuk kendaraan golongan I yang harus dibayarkan adalah sekitar Rp 7.420.

’’Jadi untuk Golongan I: Rp 7.000, Golongan II: Rp 10.500, Golongan II: Rp 14.000, Golongan IV: Rp 17.500 dan Golongan V: Rp 21.000, dengan system terbuka,” kata Medi.

Dirinya menilai, pada prinsipnya pembangunan jalan tol merupakan bisnis, sehingga harus memenuhi persyaratan perhitungan keuangan yang sepadan agar dapat menarik investor dan lembaga keuangan untuk terlibat dalam pelaksanaannya.

Selain itu adanya pemberlakuan tarif tol, salahsatunya untuk pengembalian investasi dan keuntungan keperluan operasi dan pemeliharaan. Sedangkan, besarnya tarif tol dihitung berdasarkan Tiga komponen, yaitu biaya operasi kendaraan, kemampuan bayar pengguna jalan tol, dan kelayakan investasi.

Medi menambahkan, seiring perkembangan kondisi ekonomi makro nantinya setia dua tahun sekali akan dilakuka penyesuaian tarif yang bergantung pada tingkat inflasi.

Menanggapi hal tersebut, Asisten Perekonomian dan Kesejahteraan Pemerintah Kabupaten Bandung  Marlan, mengatakan, hitungan tarif tol yang dibebankan kepada pengguna jalan telah sesuai dengan fasilitas yang dimilki.

Dirinya mangatakan, sepanjang jalan tol lampu terang, dari sisi keamanan juga lebih safety. Sehingga, membutuhkan biaya operasional tinggi. Bahkan, Soroja dibangun dengan kontruksi sangat baik.

”Walaupun hanya 10,5 kilometer pembangunan infrastruktur Tol Soroja melewati 4 jembatan sungai. Seperti Citarum, Ciwidey dan 2 lainnya, yang membutuhkan biaya kontruksi yang cukup besar,’’pungkas dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan