Disperta Gelar Gerakan Pengendalian OPT

BINONG– Guna mengamankan produksi dan produktivitas padi Dinas Pertanian Kabupaten Subang, menyelenggarakan Pencananagan dan Gerakan Pengendalian Organisme Penganggu Tanaman (POPT), seperti, Wereng Batang Coklat (WBC) serta tikus di Desa Karangwangi Kecamatan Binong, kemarin (17/7).

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Subang Ir. H. Djadja Rohadamadja menyatakan, bahwa salah satu upaya peningkatan produksi hasil pertanian adalah dengan melakukan pengendalian hama dan penyakit. Apalagi menurutnya, Subang adalah salah satu lumbung padi terbesar di Jawa Barat.

“Subang itu terkenal sebagai lumbung padi, tapi juga terkenal dengan hamanya, maka adanya pengendalian OPT ini sangat penting untuk menjaga produktivitas dan hasil yang maksimal,” kata H. Djadja.

Ia mengingatkan bahwa demi mencapai produktivitas yang tinggi, penggunaan pupuk juga harus diperhatikan. Selain itu, benih berkualitas serta penerapan teknologi juga menjadi pendukung produktivitas.

“Tapi pengendalian hama juga harus jadi perhatian, dan dilakukan secara bersama-sama, tidak bisa hanya dilakukan beberapa pihak atau petani saja,” ungkapnya.

Dia berharap, adanya gerakan ini bisa mendorong petani lainnya, dan dilakukan di desa-desa lainnya di wilayah pertanian Subang. Pertanian di Jalur Pantura Subang sendiri kerap menjadi perhatian, karena banyak dilintasi orang.
“Kalau Subang kena hama penyakit, tidak nunggu berjam-jam, sudah sampai pusat beritanya,” tambahnya.

Dengan begitu, adanya pencanangan dan gerakan pengendalian OPT ini diharapkan bisa ditindak lanjuti dan hama yang ada bisa dikendalikan.

Sementara itu, Koordinator Sub. BPTPH Jawa barat Wilayah Subang Ir. Kustiaman M.P berujar, bahwa keberhasilan kedaulatan pangan tidak bisa diraih secara individual, akan tetapi perlu kerjasama dan sinergitas berbagai pihak untuk mensukseskannya.

“Kalau kita tidak bersama-sama, tingkat keberhasilannya tidak akan maksimal,” ujar Kustiaman.

Dalam kesempatan itu Kustiaman juga mengingatkan bahwa, bahaya WBC jika tidak dikendalikan secara maksimal. Sebab, WBC bisa menjadi vektor atau penghantar hama lainya yakni hama kerdil rumput serta kerdil hampa.

“Hati-hati kalau sudah ada indikasi WBC ini, sebab wereng ini bisa menjadi vektor dalam menjamurnya hama kerdil rumput serta kerdil hampa,” kata Kustiaman.

Tinggalkan Balasan