Suka Duka Dokter Paliatif Mendampingi Pasien Kanker Kronis

”Semua orang suatu saat meninggal. Dan, meninggal ini bukan untuk ditakuti, tapi dipersiapkan. Sehingga, berapa pun lama hidupnya, mau seminggu, sebulan atau setahun, bisa dijalaninya secara berkualitas,” paparnya.

Biasanya, dalam memulai pengobatan, perempuan pencinta batik itu lebih dulu melakukan pendekatan ke pihak keluarga pasien. Dia akan bertanya kepada keluarga tentang kondisi pasien dan apa yang ingin dicapai. Baru setelahnya, dicocokkan dengan keinginan pasien.

Pasien tentu harus tahu bagaimana kondisinya. Tapi, yang jadi pertanyaan, apakah pasien siap? Karena itu, dokter harus pandai-pandai menyampaikan. Jangan sampai kejujuran yang disampaikan tapi membuat harapan mereka hilang.

”Misalnya, dok aku katanya gak boleh kemo dulu. Belum kuat katanya. Padahal kita tahu, dia memang sudah tidak bisa. Lalu kita tanya, menurut bapak kuat gak nanti? Dia jawab, kuat.”

Semangat tersebut yang akhirnya menjadi bekal bagi Maria untuk mewujudkan quality of life pasien. Membantu pasien ”sembuh” untuk bisa mencapai goal-nya. ”Kita tanya apa yang ingin mereka lakukan dan apa yang bisa kita bantu?” ujar istri A. Firman Arif W. Soepalal itu.

Jawabannya beragam. Ada yang hanya ingin ditemani dan ngobrol bila dalam masa sulit dan kesakitan. Ada pula yang ingin bisa ikut pengajian, ikut reuni teman-temannya tahun depan, dan lainnya. Terhadap keinginan-keinginan tersebut, Maria berupaya membantu bagaimana bisa terwujud.

Ada pula kisah lain, saat seorang bapak yang tengah berjuang melawan kanker stadium akhir dan berkeinginan membawa sang anak kembali ke Jakarta. Sebelumnya, sang anak terpaksa dititipkan ke eyangnya di Klaten, Jawa Tengah, setelah dia di-PHK.

Dengan sekuat tenaga, Maria menghubungi satu per satu relasi sang pasien. Kemudian, mengupayakan membawa sang anak ke Jakarta. Tak sampai di situ saja, bersama tim di unit paliatif, Maria membantu mencari sekolah dan membayar biaya masuk.

”Karena sembuh untuk pasien itu lain-lain. Sembuh yang didefinisikan pasien itu belum tentu seperti yang kita definisikan untuk sembuh,” ungkapnya.

Paliatif bukan berarti memenuhi segala keinginan pasien. Paliatif memberikan dorongan bagaimana seorang pasien bisa lebih hidup dan memiliki harapan.

Tinggalkan Balasan