Pengembangan Gua Pawon Terganjal Lahan

jabarekspres.com, NGAMPRAH – Pengembangan area Gua Pawon di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terganjal persoalan lahan warga.

Padahal, Pemrov Jawa Barat bersama Pemkab Bandung Barat sudah memiliki rencana akan mengembangkan wilayah tersebut hingga luas 7 hektare. Namun, warga yang memiliki lahan di sana menolak untuk dibebaskan.

Bupati Bandung Barat Abubakar membenarkan, penolakan warga untuk dibebaskan di sekitar Gua Pawon. Padahal, dirinya sudah mengeluarkan peraturan bupati (perbup) soal rencana pengembangan area Gua Pawon sebagai kawasan objek wisata sejarah.

Bahkan dalam rencananya sejauh ini, telah melahirkan sebuah DED (Detail Engineering Design) yang mana di area Gua Pawon salah satunya akan dibuatkan sebuah museum dan galeri tentang kehidupan manusia prasejarah.

“Pengembangan kawasan tersebut sudah sejak lama. Tapi terganjal persoalan lahan milik warga yang menolak dibebaskan. Disatu sisi pemerintah daerah meminta kepada masyarakat untuk dibebaskan kepada masyarakat bagi proyek ini tapi masyarakat tidak ingin dibebaskan,” tegas Abubakar di Lembang, Kamis (23/3).

Abubakar mengaku, rencana untuk pengembangan wisata bernilai sejarah di area Gua Pawon telah dicetuskannya sejak periode pertama dirinya menjabat sebagai Bupati Bandung Barat.

Bahkan, rencana sejumlah tender bagi pengembangan kawasan tersebut sudah beberapa kali dicanangkan akan tetapi kondisinya tetap terkendala oleh persoalan lahan.

“Warga pemilik lahan tidak mau ada pembebasan lahan tapi warga ingin ikut dalam manajemen di sana, mereka ingin tetap berkontribusi dan ikut ingin diberi akses menjadi di situ dan itu jadi alasan sulitnya pengembangan di kawasan Gua Pawon,” terangnya.

Kendati demikian, kata Abubakar, pihaknya terus berupaya untuk meyakinkan kepada warga agar mau dilakukan pembebasan lahan bagi pengembangan kawasan wisata sejarah Gua Pawon.

Dengan adanya temuan terbaru dua kerangka individu manusia prasejarah di Gua Pawon belum lama ini, diharapkan bisa menggugah masyarakat setempat untuk memahami kesulitan pemerintah daerah dalam mewujudkan pengembangan kawasan Gua Pawon sebagai kawasan bernilai sejarah karena terbentur persoalan lahan.

“Nanti saya akan undang pemilik lahan dengan adanya temuan (kerangka manusia prasejarah) terbaru ini dan kita akan tanya lagi, barang kali bisa balik pikir,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan