Partai Demokrat: Pilpres Masih Jauh, Pak Jokowi

jabarekspres.com, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan santai menanggapi sikap Presiden Joko Widodo yang mengingatkan relawannya, Pro Jokowi, bersiap menghadapi tahun politik.

Meski menghargai apa yang dilakukan Jokowi, Hasan mengingatkan bahwa pemilihan presiden masih dua tahun lagi.

Menurut dia, masih banyak pekerjaan yang harus dituntaskan pemerintahan Jokowi. Dia mengatakan, Partai Demokrat saja belum berpikir jauh soal pilpres.

”Terlalu cepat ya kalau berbicara pilpres sekarang. Jadi lebih bagus masalah-masalah kesenjangan, lapangan pekerjaan, harga-harga yang harus diselesaikan oleh pemerintah hingga sekarang itu yang paling penting,” kata Hasan di gedung DPR, Jakarta, kemarin (7/9).

Menurut Hasan, pemerintah harus melakukan hal-hal yang menjadi prioritas seperti lapangan pekerjaan, kesenjangan, dan kesejahteraan. ”Saya pikir itu yang jadi prioritas bukan pilpres,” ujar anak buah Susilo Bambang Yudhoyono di Partai Demokrat itu.

Saat ini saja, ujar Hasan, partai politik belum melakukan persiapan untuk menghadapi pemilihan legislatif. Setelah itu, barulah memikirkan kerja-kerja politik.

Sementara itu, sentimen terhadap Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra belakangan ini dinilai sangat positif.

Karena itu, peluang memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 cukup besar jika ke duanya maju berpasangan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.

”Selama ini ke dua tokoh tersebut positif di mata masyarakat. Kalau berpasangan bisa berpotensi menenggelamkan figur dan elektabilitas Jokowi,” ujar Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago.

Menurut Pangi, Prabowo dan Yusril terkesan sangat piawai mengambil momentum emas, ceruk potensial pemilih dan isu isu sintemen empati umat.

”Kegagalan pemerintahan sekarang dalam mengelola isu manajemen umat agama terbilang gagal. Antitesisnya ada pada sosok Prabowo dan Yusril,” pungkas pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta tersebut. (boy/jpnn/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan