Netty: Ruang Privasi Tak Harus Diumbar

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan akhirnya turut angkat bicara menanggapi pemberitaan dan kicauan-kicauan provokatif masyarakat di media sosial, terutama yang menyinggung tentang perbedaan agama.

Fenomena itu menurut Netty, merupakan salah satu pengaruh dari dampak teknologi media sosial, dimana segala sesuatu yang seharusnya selesai di ruang privasi menjadi muncul di ruang publik, termasuk gesekan-gesekan atau friksi yang seharusnya tidak perlu dibesar-besarkan akhirnya dipermasalahkan.

”Saya pikir kita harus punya pemahaman bahwa sesuatu yang bersifat pokok tidak perlu diperdebatkan dan tidak perlu diganggu gugat,” tegas Netty, kemarin.

Masalah yang sering muncul, kata Netty, adalah terkait perbedaan, sedangkan perbedaan sebetulnya adalah sebuah keniscayaan. Seharusnya perbedaan yang ada di masyarakat, baik yang berlatarbelakang suku, etnis, hingga agama dapat disikapi dan dijaga sebaik-baiknya.

”Bahkan hari ini orang yang mulai mengotak-atik agama, sejatinya mereka tidak memahami secara utuh tentang agama dan nilai-nilainya itu sendiri,” ucapnya.

Lebih dalam Netty memaparkan, seyogyanya kebhinnekaan adalah kesiapan untuk menerima perbedaan, sehingga kebhinekaan tidak boleh melahirkan sebuah pemaksaan dan penodaan terhadap agama kelompok tertentu. Yang terpenting adalah bagaimana kebhinekaan memberikan kesempatan yang sama pada semua pihak untuk saling menghormati serta menghargai keyakinan dan agama masing-masing.

”Jadi jika bicara agama, bagaimanapun setiap agama memiliki nilai, prinsip dan pandangan yang berbeda satu sama lain, sehingga ada baiknya kita tidak memasuki wilayah tersebut. Biarlah itu menjadi sebuah wilayah yang kita bangun dengan keharmonisan,” papar Netty.

”Kebhinekaan seharusnya tidak membuat kita merasa paling Pancasila, paling NKRI, paling benar,” tutupnya. (ign)

Tinggalkan Balasan