Kaulinan Barudak Lembur Hidupkan Literasi Budaya

jabarekspres.com, BANDUNG – Kota Bandung menggelorakan literasi budaya melalui program Kaulinan Urang Lembur mulai hari ini. Bertempat di Sanggar ECO Bambu, Jalan Cipaku Indah 11, Ledeng.

Program gagasan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Yossi Irianto ini mendorong warga Bandung makin cinta pada permainan tradisionalnya.

Dia menjelaskan, Kaulinan Urang Lembur berakar dari budaya Sunda yang telah dimiliki warga Bandung. Sebagai bagian dari Ethno Pedagogik, dan pendidikan budi pekerti. Di dalamnya mengandung benih pelajaran kedispilinan, kepercayaan diri, kehidupan bersama, dan kepekaan sosial. Bahkan, terpenting adalah muatan akhlak budaya menjadi karena menjadi pilar pembentuk karakter anak di masa depan, sebagai manusia sosial.

’’Inilah (Kaulinan Barudak Lembur) yang menjadi soko guru dalam membentuk karakter bangsa,’’ ujar dia dalam siaran pers yang diterima Jabar Ekspres, kemarin (8/8).

Menurut Yossi, program ini ditujukan kepada barudak atau anak-anak sebagai upaya pelestarian seni dan budaya Sunda yang kaya akan filosofi dan nilai edukasi. Dengan begitu, akan tercapai sejumlah sasaran. Yakni, penguatan literasi budaya, pengenalan permainan tradisional dari daerah Jawa Barat kepada siswa sekolah dasar. Sebagai media pengembangan potensi diri dan motivasi.

’’Tidak kalah penting adalah menyampaikan pesan-pesan positif yang terdapat pada tiap permainan,’’ ungkap dia.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana mendukung program gagasan Sekda Yossi. Kaulinan Barudak Lembur sejalan dengan kampanye belajar di luar kelas. Bagian dari kegiatan literasi budaya mendukung Bandung Juara, yang akan dideklarasikan pada 7 September 2017.

’’Literasi budaya itukan bentuknya macam-macam. Salahsatunya melalui permainan tradisional. Spirit literasi ini yang akan dihidupkan,’’ ungkap dia didampingi Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kota Bandung.

Sementara itu, Nike Kamarubiani, penanggung jawab kegiatan Kaulinan Barudak Lembur mengatakan, program gagasan Sekda Yossi itu akan diikuti siswa kelas 5 SD se-Kota Bandung di Sanggar ECO Bambu. Dilaksanakan dua kali seminggu. Setiap Rabu dan Sabtu. Selama Agustus 2017-Mei 2018. Atau, total peserta 73 gugus SD dan per hari diikuti 400 siswa.

’’Kenapa baru di SD negeri? Sebab, tahap pertama dilakukan di SD negeri. Setelah itu baru SD swasta,’’ terang dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan