Jelang Lebaran Anjal Musiman Merebak

jabarekspres.com, CIMAHI – Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, ketika bulan Ramadan keberadaan Anak Jalanan (Anjal) dan Gelandangan Pengemis (Gepeng) keberadaanya selalu bertambah.

Ketua Forum Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Kota Cimahi Dendi Alfian mengakui, peningkatan aktivitas mereka disebabkan pada bulan Ramadan banyak masyarakat yang ingin bersedekah. Sehingga Anjal dan Gepeng bertebaran dimana-mana.

Dirinya mengakui, mayoritas Anjal dan Gepeng berkeliaran di sejumlah titik merupakan warga luar Kota Cimahi. Setidaknya hal itulah yang terlihat dari hasil penjangkauan tahun lalu.

Alfian menyebutkan, sebanyak 87 orang yang terjaring dari permasalahan sosial pada tahun lalu termasuk kategori Anjal dan Gepeng. Bahkan keberadaannya sulit sekali merubah pola pikir anak jalanan agar mau merubah cara hidupnya.

Diakuinya, kegiatan mereka lakukan adalah meminta-minta di jalanan. Khususnya di persimpangan. Sehingga sangat dikhawatirkan menggangu lalu lintas dan terjadi kecelakaan.

“Kita kesulitan, butuh proses. Mereka sangat kuat pengaruh untuk terus dijalan karena mungkin sudah merasa enak dapat penghasilan,” kata Alfian ketika ditemui kemarin (21/6).

Kendati begitu, untuk mengentaskan permasalahan sosial ini pihaknya berencana melakukan pembinaan secara bertahap dengan cara pendampingan seminggu sekali.

“Awalnya, pendampingan hanya dilakukan satu bulan sekali. Cimahi harus bebas anak jalanan harus terus dikampanyekan dan disadari semua pihak,”ucap dia

Alfian menilai, maraknya anak jalanan yang tersebar di Cimahi disebabkan karena pola pengasuhan yang salah dari keluarga. Sebab, ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa anak turun ke jalanan. Tapi, yang paling mencolok ialah dikarenakan masalah intern keluarga.

“Banyak faktor, tapi hasil asessment anak-anak ini, terputus sekali komunikasi dengan keluarga. Ada pola pengasuhan yang salah kalau dilihat dari standar pengasuhan anak,” ucapnya.

Dia mencontohkan, karena permasalahan ekonomi dalam keluarga kebanyakan para orang tua para anak jalanan menyamakan usia mereka dengan usia dewasa.

Ketika orang tua ada permasalahan, mereka kerap memarahi atau menyuruh tanpa memandang bahwa usia mereka masih anak-anak. Otomatis itu akan mengganggu mental anak.

Bahkan, berdasarkan penelusuran anjal ini selalu dikoordinir untuk dieksploitasi untuk mencari uang. Dengan harapan akan ada belas kasihan dari pengguna jalan

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan