Harga Ikan Laut Mulai Merangkak Naik

CIMAHI – Harga sejumlah ikan laut di pasar tradisional Kota Cimahi terus merangkak naik. Kenaikan dipicu faktor cuaca buruk. Terlebih, jelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

Suhendi Susanto, 25, salah seorang pedagang ikan laut di Pasar Atas Cimahi, mengungkapkan, untuk harga udang berukuran kecil naik dari Rp 60 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp 68 ribu per kg, harga udang berukuran sedang naik dari Rp 76 ribu per kg menjadi Rp 80 ribu per kg.

“Udang paling gede sekarang Rp 130 ribu per kg, tadinya paling Rp 100 ribu per kg,” ungkapnya, saat ditemui di Pasar Atas Baru Kota Cimahi, kemarin (20/12).

Suhendi menyebutkan, selain udang, ikan laut lainnya pun ikut merangkak naik. Di antaranya ikan ekor kuning yang awalnya Rp 60 ribu per kg naik menjadi Rp 64 ribu per kg. Ikan kerapu naik dari 36 ribu per kg jadi Rp 40 ribu per kg.

“Ikan Cumi juga mahal sekarang. Kalau Cumi kecil sekarang Rp 68 ribu per kg, dari Rp 58 ribu per kg. Yang gede, normalnya Rp 68 ribu per kg, sekarang lagu naik jadi Rp 80 ribu per kg,” sebutnya.

Kenaikan harga ini, lanjutnya tentu akan berpengaruh terhadap penjualan, sebab, pembeli rata-rata tidak jadi membeli setalah tahu harganya naik. “Pasti akan berkurang kepenghasilan kami,” sebutnya.

Selain ikan laut, sejumlah harga kebutuhan pokok lainnya pun ikut mengalami kenaikan. Seperti harga beras yang terus

merangkak naik. Bahkan, harganya melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Perdagangan.

Berdasarkan hasil Inspeksi Mendadak (Sidak) Tim Terpadu Pemerintah Kota Cimahi, pada Rabu (20/12) di sejumlah pasar tradisional, harga beras medium mencapai Rp11.000 per kg. Padahal, dalam HET beras medium di wilayah Jawa dipatok Rp 9.450.

Sedangkan harga beras jenis premium mencapai Rp13.000 per kg. Padahal dalam HET, harga beras premium dipatok Rp 12.800 per kg.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Seksi Perdagangan Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Cimahi, Agus Irwan mengakui, memang hingga saat ini masih ada pedagang beras yang tak patuh HET.

Tinggalkan Balasan