Bidik 7.000 Wisatawan, Kemenpar Dukung Festival Pesona Jatigede 2017

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pemerintah sudah membuat zona pengembangan wisata Waduk Jatigede melalui badan otoritas khusus.

“Akan ada beberapa destinasi wisata yang dibangun. Misalnya lapangan golf, off road, hotel dan resto kuliner ikan, zona pemancingan ikan, waterboom, termasuk Museum Jatigede. Bahkan di tengah genangan terdapat pulau kecil bernama Pulau Surian yang akan dipakai penginapan dan restoran bakar ikan,” ungkap Menpar Arief Yahya.

Potensi itu dibenarkan oleh anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Dony Ahmad Munir. Dony mengatakan Waduk Jatigede memang memiliki potensi wisata besar, khususnya dalam hal wisata alam, sport tourism, seni budaya dan kuliner.

“Yang terpenting, wisata Jatigede akan menggerakkan ekonomi masyarakat lokal,” kata politisi kelahiran Sumedang yang peduli pada pengembangan pariwisata di wilayahnya itu. Sumedang, kata Dony akan semakin maju jika pariwisatanya dikembangkan lebih kuat.

Namun, Dony mengatakan pengembangan wisata Jatigede harus tetap diiringi dengan pembangunan infrastruktur. Sebab, akses merupakan salah satu hal penting dalam pengembangan obyek wisata. Infrastruktur ini menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah, untuk memastikan arus barang dan jasa semakin lancar.

Menurut Dony, Bandara Kertajati yang kini sedang dibangun di Majalengka merupakan salah satu infrastruktur terpenting guna menunjang wisata Jatigede. Airport itu adalah akses udara yang akan mempercepat pengembangan Sumedang. Dengan beroperasinya bandara itu pada 2018, waktu tempuh para turis ketika menuju Jatigede akan semakin singkat.

“Waktu tempuh dari Bandara Kertajati menuju Waduk Jatigede hanya setengah jam, tentu hal ini membuat Jatigede semakin menarik bagi turis,” harap Dony.

Saat ini, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sumedang sendiri terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014, Kemenpar mencatat jumlah kunjungan wisman ke Sumedang mencapai 2.388 wisman dengan penerimaan devisa  sebesar Rp ‪‪37.252.800.000. Sedangkan pada 2015, jumlah kunjungan wisman  mencapai 2.865 wisman dengan penerimaan devisa sebesar Rp ‪‪44.694.000.000. (*)

Tinggalkan Balasan