Awas Bocor, Unas Tidak Serempak

Dengan banyaknya siswa atau sekolah yang menyelenggarakan ujian berbasis komputer, potensi kebocoran soal ujan juga bisa ditekan. Sebab master soal ujian sudah diamankan melalui teknologi Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg). Beberapa waktu lalu Kemendikbud bekerjasama dengan Lemsaneg untuk menjaga keamanan naskah unas.

Di beberapa daerah seperti di Jakarta Barat, sekolah baru menjalankan sinkronisasi atau download soal UNBK dari kemarin (2/4). Kemendikbud sengaja membuka akses sinkronisasi ini mendekati hari-H ujian. Sehingga dapat mencegah kebocoran soal. Setelah proses download selesai, aplikasi UNBK baru bisa dibuka saat ujian berlangsung. Pengawas di masing-masing ruang harus memasukkan token untuk membuka aplikasi ujian.

Mendikbud Muhadjir Effendy berharap pelaksanaan unas, baik yang kertas maupun komputer, berlangsung lancar. Muhadjir juga menyinggung potensi serangan peretas atau hacker. Dia berharap orang-orang yang berkemampuan meretas, tidak merecoki pelaksanaan UNBK. ”Saya akui sistem pengamanan di Kemendikbud tidak hebat-hebat amat. Saya mohon jangan diganggu,” jelasnya.

Muhadjir juga mengimbau kepada para guru, kepala sekolah, jangan merasa tidak tega jika anak didiknya. Sehingga ujungnya membantu anak didiknya mengerjakan unas. ”Jika seperti itu, guru dan kepala sekolah telah mencederai mental anak didik,” katanya saat memberikan pengarahan kepada para guru di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi Tenggara kemarin.

Selain itu Muhadjir juga menegaskan para guru dan kepala sekolah jangan sekali-kali menyepakati, menyetujui, atau merestui segala bentuk praktik kecurangan.

Dia mengancam, akan memberikan sanksi berat kepada guru yang membocorkan soal ujian. Muhadjir berharap para guru dan kepala sekolah membiarkan anak didiknya berjuang mengerjakan unas dengan kemampuannya sendiri.

Meskipun di ujung ujian ada siswa yang mendapatkan nilai jelek atau gagal, biarkan untuk menjadi pembelajaran. Bahwa untuk mendapatkan nilai ujian yang bagus, harus dilakukan dengan belajar dan bekerja keras. ”Tanamkan semangat ke anak-anak bahwa untuk meraih kesuksesan kuncinya bekerja keras,” pungkasnya.

Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti berharap, Kemendikbud maupun panitia unas di daerah untuk menjadikan masalah-masalah dalam ujian sekolah berstandar nasional (USBN) sebagai pelajarna. ”Seperti munculnya kasus bocornya soal USBN di Jakarta, jangan sampai terjadi di unas,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan