Transaksi di Situs Belanja Melonjak

bandungekspres.co.id, JAKARTA – Layanan keuangan berbasis teknologi (financial technology/fintech) menjadi andalan industri asuransi untuk meningkatkan penetrasi. Karena itu, sejumlah asuransi umum dan asuransi jiwa telah memiliki layanan fintech dalam edukasi asuransi, pembelian polis, dan penanganan klaim.

”Kami juga ingin punya marketplace yang menggabungkan banyak perusahaan asuransi dalam satu fintech. Jadi, masyarakat tinggal pilih sesuai yang dia mau,” papar Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor, kemarin.

Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Kusumaningtuti S. Soetiono menjelaskan, pihaknya sedang menyiapkan aturan tentang fintech. Aturan itu dirilis dalam waktu dekat. Peraturan tersebut akan menjamin hak dan kewajiban nasabah industri keuangan. ”Kami harus benar-benar melindungi nasabah tanpa membatasi inovasi,” katanya.

Perempuan yang akrab disapa Titu tersebut mengakui potensi besar fintech. Nilai transaksi dari fintech pada 2015 mencapai USD 590 miliar. Angka itu tumbuh 10 persen secara year-on-year (yoy). Sejauh ini peraturan tentang fintech baru dikeluarkan Bank Indonesia melalui PBI No 18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran. Aturan tersebut membatasi kepemilikan asing di industri fintech di Indonesia maksimal 20 persen.

CEO Tokopedia William Tanuwijaya menerangkan, meningkatnya perilaku masyarakat dalam berbelanja online pada akhirnya ikut berpengaruh pada peningkatan transaksi di Tokopedia. ”Per bulan transaksinya sudah lebih dari Rp 1 triliun. Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, transaksinya naik 20 kali lipat,” ujarnya di Jakarta kemarin.

Karena pesatnya pertumbuhan, pihaknya tidak membuat target transaksi secara tahunan. Target bakal dibuat secara bulanan. ”Target per bulan tumbuh 10-15 persen dari total transaksi,” terangnya.

Kategori produk yang paling banyak dicari adalah pakaian dan aksesori, fashion, ponsel dan gadget, serta aksesori penunjang gadget. Rata-rata seorang konsumen melakukan belanja 5 kali dalam sebulan. (rin/dee/c14/noe/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan