Sopir Kecelakaan Maut Masih Kritis

bandungekspres.co.id, CIANJUR – Polres Cianjur belum menetapkan tersangka dalam kasus kecelakaan maut di Kampung Bunut, Desa Bangbayang Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur. Sebab, hingga kini, sopir truk yang selamat dalam insiden tersebut belum bisa dimintai keterangan.

Kemarin (31/7), Polres Cianjur bersama Polda Jabar juga kembali menggelar olah tempat kejadian perkara. Kasatlantas Polres Cianjur AKP Erik Bangun Prakasa mengatakan, memeriksa kembali titik tabrak dari lokasi pertama hingga terakhir.

”Pertama truk menambrak angkum, dan terus melaju hingga menabrak bangunan. Setiap titik difoto sebagai bahan penyidikan lebih lanjut,” kata dia kepada Jabar Ekspres saat ditemui di lokasi, kemarin (31/7).

Dia mengatakan, sopir truk belum bisa dimintai keterangan lantaran masih menjalani perawatan intensif. Terlebih, sopir juga mengalami luka berat.

”Kami berupaya memeriksa sehat jasmani dan rohani. Jadi nanti kamu akan koordinasi dengan pihak dokter untuk memastikan kapan sopir bisa diperiksa,” ungkapnya.

Namun, menurut Erik, sopir telah menjalani tes urin serta tes darah. Hal itu dilakukan untuk memastikan sopir tidak berada di bawah pengaruh minuman keras (miras) ataupun narkoba saat berkendara. ”Hasilnya baru akan diterima Senin (1/8) besok. Nanti akan kami informasikan hasilnya ke publik,” tuturnya.

Dia menambahkan, para korban meninggal sudah dibawa oleh keluarga untuk disemayamkan. Sementara korban luka masih menjalani perawatan.

”Terakhir untuk yang korban meninggal jam 7 malam sudah dibawa. Kalau korban luka ada sebagian yang pulang dan sebagian masih dirawat,” kata dia.

Di sisi lain, untuk mengantisipasi kejadian serupa, rencananya Polres‎ Cianjur akan membuat escape area di sejumlah titik rawan kecelakaan di Cianjur. Titik penempatannya ialah Songgom dan Bangbayang Kecamatan Gekbrong serta Ciloto Kecaatan Pacet.

”Di sana nanti akan ibuatkan lahan seluas dua kali kendaraan besar dengan dikelilingi gundukan pasir dan ban supaya ketika terjadi kecelakaan khususnya rem blong, dampaknya bisa diminimalisir,” kata dia.

Namun hal itu perlu didukung oleh Pemerintah Daerah terkait rekayasa lalulintas dan penyediaan tanah. ”Targetnya akhir tahun ini sudah terealisasi. Semoga saja pemkab mau bertindak cepat dan membantu merealisasikannya,” tandasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan