Sekolah SMK Nanti Akan Dapat Sertifikasi.

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas Pemprov Jabar berencana akan memberikan sertifikasi bagi lulusan SMK seiring dengan rencana alih kelola SMA/SMK. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, inisiatif ini dilakukan sebagai bentuk untuk meningkatkan daya saing terhadap lulusan SMK agar kualitasnya bisa diterima oleh didunia kerja secara langsung.

”Ini penting, agar kualitas lulusan SMK dapat dipertanggung jawabkan dan bisa bersaing di dunia kerja,” jelas Heryqwan ketika ditemui di Gedung Sate kemarin (23/5).

Selain itu, Pemprov juga berencana akan membangung berbagai sekolah kejuruan dan menambah fasilitas kelengkapannya bagi sekolah yang sudah berdiri diberbagai daerah seperti di Pamengpeuk, Pangandaran, Subang, Cirebon, Kuningan dan daerah lainnya.

Untuk mewujudkan ini, pihaknya akan bekerjasama dengan lembaga sertifikasi untuk program tersebut, sehingga nantinya setelah lulus para siswa/i SMK di Jawa Barat akan memiliki sertifikat keahlian yang disesuaikan dengan kejuruan yang diambilnya ketika bersekolah di SMK.

”Kita akan membuat program . Jadi SMK itu selain nanti mengeluarkan ijazah nanti juga akan menerima sertifikasi,” kata Heryawan.

Dirinya berpendapat, Sertifikasi ini bisa dilakukan diseluruh SMK dengan penilaian khusus yang dilakukan oleh ahlinya sehingga selain Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) akan ada surat sertifikasi berdasarkan keahliannya. ”Jadi nanti ga harus masuk BLK (Balai Latihan Kerja) untuk mendapatkan sertifikasi,” kata Heryawan.

Dirinya menambahkan, pihaknya kini tengah menjajaki kerjasama dengan banyak lembaga sertifikasi dan perusahaan-perusahaan besar agar lulusan SMK yang memiliki sertifikasi bisa menerima siswa SMK.

Selain itu, sebanyak 300 ribu siswa diharapkan nantinya dapat meningkatkan kompetensi serta kualitas para lulusan SMK di Jawa Barat dan dapat bersaing di dunia kerja mengingat saat ini akan diberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Insya Allah ini akan segera terwujud dan programnya sedang dilakukan pembahasan untuk dikaji oleh pakar dan akademisi,” pungkas Heryawan. (yan/asp)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan