Atty: Tidak Tabu Belajar Teknologi

bandungekspres.co.id – SETIAP 21 April, Indonesia memperingati Hari Kartini. Sebagai simbol perjuangan hak kaum perempuan. Apa kata Wali Kota Cimahi Atty Suharti, terkait perjuangan Kartini masa kini? Atty juga baru saja menerima anugerah Kartini Award Jabar Ekspres 2016. Sebagai salah satu figur perempuan yang dinilai memberi kontribusi bagi pembangunan Jawa Barat.

KESEHATAN: Wali Kota Cimahi Atty Suharti memberikan imunisasi kepada balita pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) bulan lalu. Kota Cimahi menjadi salah satu kota bebas penyakit polio
KESEHATAN: Wali Kota Cimahi Atty Suharti memberikan imunisasi kepada balita pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) bulan lalu. Kota Cimahi menjadi salah satu kota bebas penyakit polio

Bagi Atty, perjuangan Kartini 137 tahun lalu telah banyak menuai hasil. Buktinya, kini perempuan memiliki kesempatan menempuh pendidikan yang makin tinggi. Berkarir dalam pekerjaan, atau jabatan. Berkesempatan untuk mendapatkan pekerjaan lainnya, yang biasanya dilakukan lelaki.

’’Saat ini tidak tabu bagi birokrat perempuan untuk mempelajari teknologi. Termasuk menyukseskan program unggulan Cimahi yaitu Techno Park,’’ kata dia kepada Cimahi Ekspres (group Bandung Ekspres) kemarin (21/4).

Bukan halangan bagi perempuan, kata Atty, mampu memimpin rapat membantu wali kota. Agar, rapat efektif, efisien dan tepat hasil. Justru, dengan perempuan duduk di birokrasi diharapkan bisa bersaing dengan birokrat lainnya. Sampai pada sebuah jawaban, perempuan aparat sipil negara (ASN) Kota Cimahi diyakini mampu profesional bekerja, berbicara, memimpin, menjaga amanah, berbuat baik, disiplin, membangun kekompakan, saling menolong, layaknya seorang Srikandi.

Atty menyampaikan, khusus bagi para pegawai perempuan di lingkungan Pemkot Cimahi, ada beberapa hikmah yang dapat direnungkan pada momen peringatan Hari Kartini. Pertama harus mencontoh dan meneladani semangat Kartini. Dituntut berperan serta dan berpartisipasi dalam pembangunan kota. Sekaligus sukses sebagai ibu rumah tangga, mendidik anak dan membina keluarga.

Kedua, introspeksi diri sebagai perempuan yang memiliki potensi diri dapat dikembangkan. Dengan begitu, bisa memberi manfaat bagi keluarga, kota dan negara, beserta isinya. Ketiga, meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan, rasa kepedulian terhadap sesama, lingkungan, untuk mewujudkan rahmatan lil alamin,’’ ungkap perempuan kelahiran Cimahi, 24 November 1955 ini. (adv/bun/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan