Wagub Dapat Rejeki dari Libanon

bandungekspres.co.id – Beberapa Ulama asal negara Libanon mendatangi Gedung Sate, kemarin (4/12). Mereka diterima langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar yang menyambut hangat kedatangan ulama-ulama tersebut.

_PAMERAN
AMRI RACHMAN DZULFIKRI/BANDUNG EKSPRES

KUNJUNGI PAMERAN: Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar didampingi Ketua Wartawan Foto Bandung (WFB) Djuli Pamungkas meninjau foto yang dipamerkan pada Pameran Foto Kilas Balik Jawa Barat 2014-2015 di Jalan DR. Ir. Sukarno, Kota Bandung, Senin (23/11) lalu. Pameran WFB tersebut memamerkan 100 foto dari 41 orang fotografer.

Tampak pembicaan santai tapi serius terlibat dalam pertemuan yang boleh diliput oleh media. Kurang lebih satu jam pembicaraan terlihat rona bahagia dari pemain film naga Bonar ini.

”Wah, alhamdulillah berkah Jumat. Kita sudah dapat rejeki nomplok,” ucap Deddy penuh sumringah.

Ketika ditanya lebih lanjut Deddy mengatakan bahwa rezeki nomplok yang dimaksud adalah dunia pendidikan di Jabar mendapat tawaran menggiurkan berupa beasiswa untuk menimba ilmu di negara timur tengah tersebut.

”Mereka menawarkan beasiswa bagi para mahasiswa Jabar untuk menempuh studi di universitas yang ada di Libanon. Baik itu untuk program S1 sampai S3,” kata dia.

Atas tawaran tersebut, dirinya akan segera menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan dan Beberapa Lembaga Pendidikan yang ada di Jabar untuk segera ditindak lanjuti.

Selain itu, lanjut Deddy, para ulama asal Libanon ini menyampaikan pesan persaudaraan sesama negara sahabat yang mayoritas beragama muslim untuk selalu menjaga ukhuwah.

”Ya tadi para ulama juga memberikan pesan ukuwah untuk menjalin persaudaraan antar kedua negara dan sesama muslim,” kata dia.

Sementara itu, sekitar 50 persen sekolah negeri di Kabupaten Bekasi bermasalah. Secara umum masalah yang dihadapi sekolah itu yakni sengketa lahan oleh ahli waris hingga berujung gugatan ke pengadilan.

Dari sekian banyak lahan sekolah yang menjadi sengketa di antaranya SDN Sukamurni 02, Kecamatan Sukakarya. Lahan seluas 1.500 meter yang dibangun sekolah itu diklaim milik ahli waris Haji Kanin. Pemerintah Kabupaten Bekasi digugat oleh ahli waris di Pengadilan Tinggi Provinsi Jawa Barat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan