Tegur Keras Panpel

Akan Berikan Sanksi Khusus Jika Terulang Lagi

SOREANG — Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Kabupaten Bandung memberikan teguran keras kepada Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan. Sebab, insiden mati lampu saat pertandingan antara Persib Bandung kontra Semen Padang Sabtu lalu, dinilai mencoreng nama baik Kabupaten Bandung di tingkat nasional.

Kepala Dispopar Akhmad Djohara menegaskan, telah menurunkan tim ahli kelistrikan untuk menginvestigasi kejadian tersebut. Hasilnya ternyata semua sarana berfungsi baik.

Menurut laporan yang diterimanya, baik panel, NCCB pendistribusian dengan listrik sudah berfungsi baik. Demikian halnya dengan lampu di 112 titik cahaya: 56 unit di tribun barat dan 56 tribun timur.

’’Genset juga dalam kondisi siap dioperasionalkan. Hanya saja mungkin di teknis penyediaan solar yang tidak siap,’’ ungkapnya di sela jumpa pers yang digelar di kantornya di komplek Pemkab Bandung, Soreang, kemarin (6/4).

Dia merinci, pengoperasian genset tersebut dibutuhkan sebanyak 200 liter per untuk durasi satu jam. Sementara saat itu, panpel hanya menyediakan 50 liter. ’’Kalau segitu (50 liter, Red), dalam 15 menitan juga sudah bakal habis,’’ tambahnya.

Akhmad meminta, panpel lebih memperhatikan lagi hal-hal tersebut. Dengan harapan, insiden yang sama tidak terulang kembali. ’’Semua itu kan sudah kewajiban panpel,’’’ tandasnya.

Dia mengungkapkan, pihak Pemkab sudah menanggung malu dan dirugikan di mata masyarakat olahraga nasional akibat kejadian tersebut. ’’Kami sudah memberi surat teguran tertulis untuk Panpel dan PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) terkait hal tersebut,’’ ungkapnya.

Jika kemudian hal tersebut tidak diindahkan, pihaknya akan memberikan sanksi khusus untuk pertandingan-pertandingan berikutnya. ’’Teguran tersebut juga akan kami sampaikan ke semua satuan secara nasional yaitu Kementrian, PSSI, BOPI, tingkat propinsi dan kabupaten,’’ pungkasnya

Sementara itu, pihak panpel diwakili Budi Bram Rahman meminta maaf secara terbuka atas insiden yang telah terjadi di pertandingan tersebut.

’’Saya meminta maaf secara terbuka kepada Pemkab Bandung,kalau memang semua kejadian tersebut adalah kesalahan kami. Saya berharap semua ini tidak akan menjadi polemik yang berkepanjangan,’’ ungkapnya.

Dia menyebutkan, kejadian tersebut memang tidak terduga. Sebab, dalam perkiraan mereka, pertandingan akan digelar di sore hari dan tidak sampai malam. ’’Ternyata kan alam berkehendak lain. Adanya hujan dan juga keterlambatan pemain juga jadi kendala. Namun itu bukan berarti kita tidak mempersiapkan,’’ tambahnya.

Tinggalkan Balasan