Produksi Pupuk Organik Meningkat

*** Sebanyak 30 Persen selama Musim Kemarau

PENGOLAHAN pupuk organik di Kampung Ciheuleut, Desa Mekarlaksana, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung mengalami peningkatan mencapai 300 persen semenjak musim kemarau. Para produksi pupuk organik pun mendapat keuntungan lebih dari musim kemarau ini.

Seorang pembuat pupuk organik di Kawasan Cijapati yang berbatasan dengan Kabupaten Garut, Yiyi, 33, mengatakan, produksi pupuk organik sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sinar matahari. Sehingga kalau musim kemarau, bisa memproduksi 30 ton per hari. ”Sedangkan kalau sedang musim hujan, paling bisa memproduksi sekitar 20 ton. Bahkan 10 ton per hari,” kata Yiyi saat diwawancara di kawasan tersebut kemarin (10/10).

Menurut dia, Produksi pupuk organik sangat tergantung proses pengeringan pupuk oleh sinar matahari. Sedangkan pupuk organik yang masih basah dijual dengan harga jauh lebih murah dari biasanya.

Sementara itu, pembuat pupuk organik lainnya, Nanang, 27, mengungkapkan, pada musim kemarau, kotoran sapi dapat cepat kering sehingga lebih cepat digiling dan dimasukkan ke dalam karung atau siap diangkut menggunakan truk. Ada puluhan pembuat pupuk organik di Ciheuleut.

”Kami mulai berproduksi sejak lima tahun lalu, sejak ada peternakan sapi di kawasan ini. Cara buatnya, kami mengolah kotoran sapinya, menjemurnya, kemudian menggilingnya menggunakan mesin sampai bisa dipakai,” ungkapnya.

Nanang menjelaskan, dari wilayah Jalur Cijapati ini, pupuk organik setiap hari digunakan para petani sawah, sayuran, dan tanaman pangan lainnya di Garut, Bandung Raya, Sumedang, Karawang, Subang, Ciamis, dan Tasikmalaya. Pupuk organik ini dijual seharga Rp 250 per kilogram dari para pengolahnya langsung di Ciheuleut. Sedangkan, para pedagang selanjutnya bisa menjual pupuk prganik sampai 1.200 per kilogram.

”Sehari bisa menjual sampai 50 ton pupuk organik. Petugas pemerintah dari dinas pun membeli pupuk organiknya dari sini. Tapi, pemerintah belum memberikan bantuan atau pembinaan apapun kepada kami,” jelasnya.

Selain ramah lingkungan dan alami, tutur Nanang, pupuk organik dapat menghasilkan hasil pertanian yang lebih baik daripada saat menggunakan pupuk kimia. Karena, petani untuk menggunakan pupuk organik pun dinilai semakin tinggi, sehingga produksi pupuk organik dianggap bisnis yang sangat menguntungkan, paparnya. (yul/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan