Perbankan Siap Lewati Masa Sulit

[tie_list type=”minus”]Terus Tingkatkan Digital Banking[/tie_list]

JAKARTA – Perbankan nasional optimistis mampu melewati masa-masa sulit di tengah perlambatan hampir semua sendi-sendi perekonomian. Merujuk hasil stress test Bank Indonesia (BI), perbankan nasional punya ketahanan memadai dari ancaman krisis

’’Kami sudah bertukar pikiran dengan Presiden, dan meyakini perbankan bisa melewati masa-masa sulit karena kami kerja keras dan cerdas memitigasi risiko,’’ ujar Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono di sela Indonesia Banking Expo (IBEX) di Jakarta kemarin.

Sigit menjelaskan, di tengah perlambatan ekonomi saat ini sektor riil merasakan tekanan hebat. Dampak di sektor riil akan berpengaruh dan mengganggu kesehatan perbankan dengan catatan peningkatan kredit macet (NPL).

”Jadi pemerintah harus memberi insentif lebih besar ke sektor riil, seperti perpajakan dan kebijakan fiskal lain. Antara pengambil kebijakan, yakni Kemenkeu, OJK, LPS, dan BI harus bisa berkoordinasi dengan baik,” katanya.

Masa depan perbankan, lanjut Sigit, sangat penting untuk ekonomi Indonesia. Dia mengibaratkan perbankan seperti jantungnya perekonomian nasional. Perbankan menghimpun dana dari masyarakat dan kembali menyalurkan uang tersebut dalam bentuk kredit supaya kegiatan ekonomi berjalan.

Selain itu, pihaknya berhrap perbankan dapat meningkatkan layanannya kepada masyarakat, khususnya untuk layanan yang berbasis digital banking. ”IBEX ini (diharapkan) memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya. Dia menilai, masih banyak masyarakat yang belum memiliki akses kepada lembaga jasa keuangan. Sejauh ini baru sekitar 54 persen dari masyarakat yang memiliki akses kepada lembaga jasa keuangan, selebihnya belum tersentuh.

Karena itu, Sigit mengimbau kepada para pelaku industri perbankan untuk terus meningkatkan layanan digital banking. Selain lebih murah, digital banking lebih mudah dijangkau masyarakat. ”Perbankan elektronik solusi paling masuk akal. Relatif lebih murah dan peningkatan masyarakat yang terjangkau layanan perbankan mendapati nilai tambah,” tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berkesempatan membuka acara yang diadakan di Jakarta Convention Center tersebut. Sebelum memasuki podium, Jokowi bertukar pikiran dengan para direksi bank BUMN dan swasta. Saat berpidato, Jokowi memberi bocoran perbincangannya dengan banker nasional. Salah satunya dengan Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan