Kemarau Melanda, Bandung Makin Gersang

[tie_list type=”minus”]Warga Protes Pasokan Air Berkurang[/tie_list]

BANDUNG – Dampak musim kemarau di Kota Bandung mulai terasa. Sejumlah petani gagal panen akibat tanah kering dan kekurangan air. Selain itu, warga juga mengeluhkan kurangnya pasokan air bersih.

Seperti yang terjadi di wilayah Gedebage. Warga mengaku kesulitan mendapat pasokan air bersih, sehingga mereka terpaksa membeli air bersih untuk kebutuhan mandi dan minum. Hal tersebut juga terjadi di Sapan, Kecamatan Ciparay Bandung. Sartini warga Sapan mengaku, dirinya harus mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli air bersih yang dijual pedagang air keliling.

’’Akibat kemarau sekarang ini, air bersih jadi sedikit dan susah. Saya sampai harus membeli air ke pedagang air keliling buat kebutuhan sehari-hari seperti masak, mandi dan mencuci,’’ ujar Sartini kepada Bandung Ekspres kemarin (2/8).

Selain itu, akibat cuaca ekstrem dan kekeringan yang terjadi, sejumlah tanaman di median jalan Kota Bandung mengalami kekeringan. Bahkan, Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung pun mengaku keteteran untuk merawat tanaman yang ada di sejumlah taman, karena persediaan air dari PDAM menipis.

Kepala Distamkam Kota Bandung Arif Prasetya mengatakan, pihaknya sering mendapat informasi terkait banyaknya tanaman dan rumput taman yang kekeringan. Salah satunya rumput yang terdapat di median kawasan Jalan Asia Afrika, Kota Bandung. ’’Banyak keluhan dari masyarakat karena banyak rumput di taman dan tanaman di median menjadi (warna) coklat, kering. Jadi mohon maaf warga Kota Bandung, memang dengan kondisi cuaca yang ekstrim ini (kemarau panjang) kita juga kedodoran untuk melakukan penyiraman,’’ ujarnya beberapa waktu lalu.

Akibat pasokan air dari PDAM berkurang, Diskamtam pun mengurangi penyiraman rumput di sejumlah taman, termasuk taman median jalan. Arif menyatakan, biasanya penyiraman dilakukan dua kali sehari sebelum musim kemarau. Namun pada saat kemarau panjang, pihaknya harus menyiram sebanyak tiga kali sehari. ’’Tapi mencari sumber air sulit, termasuk yang di sungai sekarang sudah mulai surut. Begitu juga dari pasokan PDAM,’’ ujar dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan