JABAR EKSPRES – Skema satu arah di jalur wisata Bandung Barat akan diberlakukan secara situasional oleh Polres Cimahi jika kepadatan kendaraan meningkat selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Kebijakan tersebut disiapkan sebagai langkah antisipasi lonjakan arus kendaraan menuju kawasan wisata favorit, khususnya Lembang dan Padalarang, yang diprediksi mengalami peningkatan signifikan selama periode libur panjang akhir tahun.
Kapolres Cimahi AKBP Niko Nursyahbani mengatakan pihaknya telah memetakan sejumlah titik rawan kemacetan yang berpotensi menghambat kelancaran arus lalu lintas.
Baca Juga:Jelang Nataru, Bulog Jabar Pastikan Stok dan Harga Bahan Pokok StabilKemiskinan Ekstrem di Jabar: Data BPS Belum Update!
“Kami memetakan tiga troublespot utama, yakni kawasan Beatrix Lembang sebagai akses utama wisata, pertigaan Cimareme, serta jalur Tagog menuju Padalarang dan Cipatat,” ujar Niko belum lama ini.
Menurut dia, penerapan skema one way akan dilakukan secara fleksibel dengan mempertimbangkan kondisi kepadatan kendaraan di lapangan. Rekayasa lalu lintas tersebut akan diberlakukan pada jam-jam tertentu ketika arus kendaraan mulai tidak terkendali.
“Pemberlakuannya situasional. Jika volume kendaraan meningkat tajam dan berpotensi menimbulkan kemacetan panjang, kami akan menerapkan sistem satu arah untuk mengurai kepadatan,” jelasnya.
Selain rekayasa lalu lintas, Polres Cimahi juga menyiapkan pengaturan manual dengan menempatkan personel di titik-titik yang tidak memiliki jalur alternatif, salah satunya di pertigaan Cimareme. Langkah ini dilakukan untuk memastikan arus kendaraan tetap bergerak.
Dalam rangka pengamanan Nataru, Polres Cimahi mendirikan 11 pos gabungan yang terdiri dari pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu di wilayah Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat. Seluruh pos tersebut merupakan bagian dari Operasi Lilin Lodaya 2025 yang digelar mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.
“Untuk pengamanan Nataru ini, kami melibatkan lebih dari 500 personel gabungan yang disiagakan di jalur lalu lintas, kawasan wisata, serta pusat-pusat aktivitas masyarakat,” pungkasnya. (Wit)
