JABAR EKSPRES – Tim dosen Universitas Bhakti Kencana (UBK) melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) yang berfokus pada pemberdayaan kader Desa Jambelaer, Kecamatan Dawuan, melalui pelatihan pembuatan minuman herbal modern bertema “Minuman Kiwari”.
Program ini memanfaatkan bahan lokal seperti temulawak, bunga telang, dan nanas sebagai inovasi minuman sehat yang bernilai ekonomi, sekaligus mendorong peningkatan kesehatan masyarakat melalui pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA).
Kegiatan ini berangkat dari kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan berbasis bahan alami serta membuka peluang UMKM yang relevan dengan kondisi desa.
Baca Juga:Cara Daftar Kartu Keluarga Sejahtera Agar Dapat Bantuan dari PemerintahTabel Cicilan KUR BRI 2025 Terbaru Plafon 1–100 Juta, Bunga Ringan 6 Persen Per Tahun
Selama ini, temulawak dan bunga telang hanya digunakan sebagai rebusan tradisional yang kurang diminati generasi muda.
Padahal, tren nasional menunjukkan peningkatan minat terhadap minuman herbal modern yang lebih praktis, higienis, dan memiliki nilai kesehatan tinggi.
Inovasi penggunaan nanas sebagai bahan lokal unggulan memperkuat karakter kearifan lokal dalam formulasi minuman Temulawak Squeez dan Bunga Telang Squeez.
Pelatihan berlangsung di aula desa, diikuti puluhan kader yang mendapatkan materi tentang manfaat kesehatan tanaman herbal, teknik pengolahan higienis, serta prinsip pengemasan sederhana namun menarik.
Tim dosen UBK memberikan demonstrasi langsung sebelum peserta melakukan praktik mandiri.
Antusiasme kader terlihat dari banyaknya variasi rasa dan eksperimen formulasi yang mereka ciptakan selama sesi praktik.
Ketua tim pengmas UBK, Yuyun Sarinengsih, S.kep., Ners., M.kep menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga menyiapkan pondasi kemandirian ekonomi berbasis potensi desa.
Baca Juga:Rekomendasi Ban Motor untuk Ojol yang Tak Cepat Botak, Stabil di Hujan dan Tahan Jarak JauhDaftar Aplikasi Penghasil Uang yang Terbukti Cuan Sepanjang Tahun 2025
Produk minuman herbal modern dinilai memiliki pasar luas, terutama pasca pandemi ketika masyarakat semakin fokus pada gaya hidup sehat.
Dengan bahan yang mudah didapatkan, para kader dipandang berpotensi kuat mengembangkan UMKM minuman sehat khas Desa Jambelaer.
Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan keterampilan kader dalam mengolah bahan herbal menjadi produk siap jual.
Peserta mulai memetakan strategi pemasaran, seperti penjualan daring, titip jual di gerai lokal, hingga peluang mengikuti bazar UMKM tingkat kecamatan.
UBK berkomitmen memberikan pendampingan lanjutan agar kader dapat memproduksi secara mandiri dan konsisten.
Kepala Desa Jambelaer mengapresiasi kegiatan ini karena selaras dengan program desa dalam memperkuat ekonomi keluarga.
