Tembok Penahan Tanah Jebol di Lembang, Tiga Rumah Rusak Tertimpa Longsor
JABAR EKSPRES – Tembok penahan tanah (TPT) di Kampung Sukapinggir, Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, jebol saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (4/12/2025) petang.
Akibatnya, tiga rumah warga rusak tertimpa material longsor. Beruntung, seluruh penghuni rumah selamat.
Baca Juga:Sabet 5 Penghargaan BI, Bank Mandiri Tegaskan Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi NasionalSukses Menggelar Dikreg LIV Sesko TNI TA 2025, Begini kata Panglima
Petugas Lapangan BPBD Bandung Barat, Suheri, menjelaskan bahwa longsor terjadi sekitar pukul 17.58 WIB. Kondisi tanah yang jenuh air ditambah kebocoran saluran PDAM membuat struktur tanah menjadi labil dan memicu ambrolnya TPT.
“Material lumpur dan batu menghantam rumah Agus, Sarmi, dan Ayi Bama,” kata Suheri saat dikonfirmasi, Sabtu (6/12/2025).
Menurut dia, kerusakan ketiga rumah masuk kategori sedang, dan pergerakan tanah susulan masih harus diwaspadai. Total terdapat 11 jiwa dari tiga keluarga yang terdampak.
“Begitu mendapatkan informasi, kami bersama relawan dan perangkat desa langsung melakukan assessment cepat di lokasi,” ujarnya.
“Kondisi struktur tanah sudah jenuh air sehingga longsoran mudah terjadi saat hujan deras sore tadi.” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa kebocoran air dari pipa PDAM menjadi salah satu faktor pemicu. “Air dari pipa yang bocor terus meresap ke tanah. Saat hujan turun, tekanan tanah meningkat dan TPT tidak mampu menahan beban,” katanya.
Seluruh warga terdampak telah dievakuasi ke tempat aman. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Untuk sementara, kebutuhan mendesak warga adalah logistik, sembako, dan terpal untuk menutup area yang rusak,” kata Suheri.
Baca Juga:Sinergi Baru Mayapada Hospital Bandung dan BRI Life: Fokus pada Nasabah dan Produktivitas TimEpy Kusnandar 'Preman Pensiun' Tutup Usia, Dunia Hiburan Indonesia Berduka
Data BPBD mencatat, rumah Agus dihuni empat orang, termasuk dua lansia, seorang anak perempuan, dan seorang balita. Rumah Sarmi ditempati satu lansia berusia 67 tahun, sedangkan rumah Ayi Bama dihuni dua kepala keluarga dengan total enam orang.
Kerugian material ditaksir mencapai sekitar Rp20 juta, meski angka tersebut masih dalam proses kajian. Sementara itu, warga bersama relawan Destana terus membersihkan material longsor sambil menunggu langkah penanganan berikutnya.
“Pemerintah desa, masyarakat, dan relawan tetap bersiaga mengantisipasi pergerakan tanah susulan, terutama dengan potensi cuaca ekstrem yang masih mengintai,” pungkasnya. (Wit)
