JABAR EKSPRES – Anggaran program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) 2026 masih memungkinkan berubah. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Jabar Dedi Mulyadi, Jumat (5/12/2025).
Dedi menguraikan, saat ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jabar untuk tahun 2026 memang telah di paripurna kan. Artinya telah ada keputusan final antara Gubernur dan DPRD Jabar.
Namun, perubahan masih mungkin terjadi ketika ada evaluasi dari Kementerian Dalam Negeri. Karena, anggaran hasil Rapat Paripurna itu diserahkan ke Kemendagri terlebih dahulu untuk dievaluasi.
Baca Juga:Jabar Dinilai Utamakan Proyek Popularitas Dibanding Rutilahu, Pengamat: Bedah Rumah Seperti Gimmick PolitikAlasan Temui Berbagai Kendala, Rutilahu di Jabar Jauh dari Target!
“Sekarang masih berproses (evaluasi di Kemendagri. Red). Belum turun ke Pemprov,” katanya.
Dedi melanjutkan, dalam tahap itulah evaluasi beberapa pos anggaran memungkinkan terjadi. Termasuk dalam hal ini program perbaikan Rutilahu. “Anggaranya bisa ditambah ya bisa berkurang,” sambungnya.
Sebelumnya, Anggaran program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) bakal naik pada 2026. Kenaikan yang dimaksud adalah nilai per unit, yakni dari Rp20 juta menjadi Rp40 juta per unit.
Tapi jika secara kumulatif dan jumlah unit yang ditarget malah merosot dibandingkan sebelumnya. Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jabar Indra Maha, Kamis (27/112025) menuturkan, usulan anggaran program Rutilahu untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026 adalah Rp10 miliar.
Tapi itu belum sepenuhnya final walaupun telah di ketok palu di Paripurna DPRD Jabar. “Mudah-mudahan itu disetujui ya. Kan masih perlu konsultasi ke Kemendagri juga,” jelasnya.
Indra melanjutkan, selain usulan anggaran senilai Rp10 miliar itu, perubahan nilai tiap unit perbaikan rutilahu juga diusulkan pada 2026 nanti. Yakni, nilainya berubah dari yang awalnya Rp20 juta menjadi Rp40 juta.
Nilai itu tentunya akan mengurangi jumlah unit yang akan dibangun. “Misal final Rp10 miliar, tinggal dibagi Rp40 juta maka jumlahnya di kisaran 250-an. Tapi saya belum sampaikan final (Rp10 miliar. Red),” jelasnya.
Baca Juga:Digembar-gemborkan Jadi Prioritas, Program Rutilahu Justru Tersisih di APBD 2025Jabar Darurat Rumah Reyot, Anggaran Rutilahu Dipangkas 60 Persen
Sementara pada 2025 ini, Pemprov menggarap 1.270 unit dengan harga satuan Rp20 juta. Jika dikalikan maka besaran anggarannya tembus sekitar Rp25,4 miliar. (son)
