Viral Berkedok Main Truth or Dare, Mahasiswi UNS Diduga Jadi Korban Pelecehan

Viral Berkedok Main Truth or Dare, Mahasiswi UNS Diduga Jadi Korban Pelecehan
Viral Berkedok Main Truth or Dare, Mahasiswi UNS Diduga Jadi Korban Pelecehan. foto: ilustrasi
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Kasus dugaan kekerasan seksual yang melibatkan sejumlah mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) kembali memicu perhatian publik setelah viral di media sosial.

Peristiwa tersebut pertama kali mencuat melalui unggahan akun Instagram @kentingansantuy, yang memperlihatkan kronologi dugaan pelecehan terhadap seorang mahasiswi.

Dalam unggahan tersebut dijelaskan bahwa korban awalnya sedang berada di kos milik temannya untuk mengerjakan tugas bersama dua orang lain.

Baca Juga:Satgas PASTI Daerah Jawa Barat Imbau Masyarakat Waspadai Modus Penipuan Menggunakan Artificial IntelligenceAstra Honda Siap Melesat Cetak Sejarah Balap Asia Untuk Indonesia

Karena teman dekat korban menolak mengerjakan tugas di luar, mereka pun memutuskan tetap menyelesaikan tugas di dalam kos tersebut.

Namun situasi berubah ketika sekelompok mahasiswa yang baru selesai mengikuti pertandingan voli datang ke kos yang sama.

Hal ini membuat suasana semakin ramai dan korban mulai merasa tidak nyaman.

“Awalnya mereka hanya ingin mengusir kejenuhan. Tidak ada konsumsi alkohol atau obat terlarang. Mereka sepakat memainkan gim Truth or Dare sebagai hiburan biasa,” demikian potongan cerita dalam unggahan itu, Rabu (3/12/2025).

Situasi kemudian memburuk ketika permainan yang semula berlangsung normal berubah menjadi tantangan-tantangan bernuansa seksual.

Tanpa sepengetahuan korban, arah permainan tiba-tiba bergeser menjadi “dare” yang menjurus pada tindakan tidak pantas.

Korban disebut sudah menolak berkali-kali, namun para pelaku tetap memaksa dengan alasan “sportivitas permainan.”

Baca Juga:Lenovo Hadirkan Legion Ecosystem Gen-10 di Bandung: Dorong Gamer dan Kreator untuk “Reach Your Impossible"Telkom Tegaskan Peran Strategis dalam Menghadirkan Kedaulatan Digital yang Berkelanjutan bagi Indonesia

Bahkan ketika korban mencoba melawan, ia tetap ditekan agar mengikuti permainan tersebut.

Aksi pemaksaan inilah yang kemudian diduga sebagai bentuk pelecehan seksual.

Pihak UNS Buka Suara

Menanggapi viralnya laporan ini, pihak Universitas Sebelas Maret (UNS) memastikan bahwa kasus tersebut telah masuk ke Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).

Ketua Satgas PPKS UNS, Ismi Dwi Astuti, mengatakan laporan tersebut diterima pada Senin (1/12) dan saat ini telah memasuki tahap pemeriksaan awal.

“Kasusnya sudah dilaporkan tanggal 1 Desember dan saat ini dalam proses pemeriksaan,” ujarnya saat kepada wartawan.

Ismi menjelaskan bahwa Satgas akan meminta keterangan dari empat unsur sesuai ketentuan: pelapor, terduga korban, saksi-saksi, dan para terlapor.

Ia belum bersedia membeberkan jumlah terlapor yang diperiksa karena proses masih berjalan.

0 Komentar