Lebih lanjut, Tita menjelaskan pembentukan kader zoonosis berbasis kelurahan di Kota Cimahi merupakan tindak lanjut dari arahan pemerintah pusat. Para kader tersebut berperan sebagai perpanjangan tangan Dispangtan dalam memantau serta mencegah potensi penyakit hewan menular di Kota Cimahi.
“Melalui kader zoonosis ini mereka bisa di lapangan mendeteksi kejadian terkait dengan penyakit-penyakit zoonosis. Mereka itu mendata menyampaikan informasi secepatnya, karena kalau rabies ini sifatnya bahaya, bahayanya kan bisa ke manusianya dan juga ke hewannya,” ujar Tita.
Lebih lanjut, Tita mengungkapkan pihaknya melalui Bidang Peternakan akan berkolaborasi dengan Puskeswan dalam menangani penyebaran penyakit zoonosis. Dengan pola koordinasi ini, para kader dapat langsung melaporkan temuan baik ke dinas maupun ke Puskeswan.
Baca Juga:Sinyal Bangkit di Tengah Bencana, Menkomdigi Pastikan Pemulihan Jaringan Sumatra Capai 90 PersenAmarah Bojan Hodak Tak Terbendung, Paksa Wiliam Marcilio Angkat Kaki dari Persib Bandung
“Jadi melalui kader zoonosis ini diharapkan informasi cepat nyampe ke kita dan kita cepat menangani dengan baik, jangan sampai ada kejadian-kejadian yang tidak kita inginkan. Kami dari Dispangtan ingin mewujudkan masyarakat Kota Cimahi yang sehat, terhindar dari penyakit-penyakit yang membahayakan terutama penyakit-penyakit zoonosis,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pertanian dan Perikanan Dispangtan Kota Cimahi, Teja Dahliawati mengungkapkan kegiatan bimbingan teknis (bimtek) tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta kesiapsiagaan para kader, khususnya di tingkat kelurahan dalam mendeteksi dini dan merespons zoonosis.
Ia menuturkan, para kader nantinya bertugas melakukan kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat, menggerakkan warga, mengoordinasikan kegiatan di lapangan.
“Mereka nantinya melakukan pelaporan kasus dugaan zoonosis prioritas, serta membantu dinas dalam kegiatan penanganan kasus zoonosis,” imbuhnya.
Untuk keanggotaan kader zoonosis, Teja mengatakan saat ini terdapat lima orang dari tiap kelurahan yang terdiri dari Kepala Seksi Ekonomi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial, Kader Posyandu Ketua Bidang Kesehatan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Ketua Pokjanal Kelurahan Siaga Sehat.
“Peserta bimtek adalah kader zoonosis sebanyak 75 orang,” jelas Teja menutup. (Mong)
