JABAR EKSPRES – Amerika Serikat (AS) kini secara resmi mengambil alih Presidensi G20 dari Afrika Selatan (Afsel) dan menegaskan komitmennya untuk kembali memprioritaskan isu-isu ekonomi dalam forum negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut.
Dalam pernyataan resminya, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan bahwa mulai 1 Desember 2025, AS sah menjadi pemegang Presidensi G20 2026.
“Efektif hari ini, 1 Desember 2025, Amerika Serikat menjadi pemegang Presidensi G20 2026,” ujarnya.
Baca Juga:Honda CB 350: Motor Retro Modern Populer di India, Akankah Hadir di Indonesia?Harga Emas Hari Ini: Update Terkini 2 Desember 2025
Di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, Washington menyatakan akan mengembalikan fokus G20 pada tujuan utamanya: mendorong pertumbuhan ekonomi global dan meningkatkan kemakmuran bagi seluruh negara anggota.
AS menetapkan tiga agenda utama selama masa kepemimpinannya. Pertama, memperkuat kemakmuran ekonomi dengan memangkas berbagai hambatan regulasi yang dianggap menghambat investasi dan pertumbuhan. Kedua, membuka akses terhadap rantai pasok energi yang lebih terjangkau, stabil, dan aman. Ketiga, mempercepat pengembangan teknologi serta inovasi baru yang diharapkan menjadi pendorong utama ekonomi masa depan.
Sebagai tuan rumah, AS juga berencana menggelar KTT G20 2026 di Miami, Florida, bertepatan dengan peringatan 250 tahun kemerdekaannya. Dalam rilis resminya, Miami digambarkan sebagai “salah satu kota terhebat di Amerika Serikat” yang dinilai siap menjadi panggung pertemuan global tersebut.
Situs resmi G20 pun telah diperbarui untuk menyambut presidensi baru ini. Halaman depannya kini menampilkan logo G20 Miami 2026 dan slogan “The Best Is Yet to Come”. Sebuah foto hitam-putih Donald Trump mengenakan topi “USA” sambil mengepalkan tangan tampak mendominasi halaman itu.
Namun, transisi kekuasaan G20 dari Afsel ke AS tidak berjalan mulus. Hubungan kedua negara memanas setelah Trump memboikot KTT G20 di Johannesburg dengan alasan dugaan pelanggaran HAM terhadap warga kulit putih di Afsel.
Ketegangan kian meningkat ketika Trump mengkritik sikap Afsel yang menolak menyerahkan presidensi secara simbolis kepada diplomat senior AS. Imbasnya, Afsel bahkan tidak diundang ke KTT G20 di Miami.
G20 sendiri merupakan forum kerja sama ekonomi global yang dibentuk pada 1999 sebagai respons terhadap krisis finansial Asia 1997–1999. Setelah Uni Afrika resmi menjadi anggota tetap pada 2023, forum ini kini terdiri dari 19 negara, termasuk Indonesia, serta dua organisasi regional: Uni Eropa dan Uni Afrika.*
