Sport Tourism Menggema, Malang Century Journey 2025 Tuntaskan Rute 100 Mile dengan Meriah

Tuntas Digelar, Malang Century Journey 2025 Sukses Jadi Ajang Sport Tourism di Kota Malang
Kota Malang punya banyak cara menghadirkan sport tourism untuk menarik kedatangan wisatawan
0 Komentar

Mainsepeda sendiri memiliki pengalaman panjang menggelar event-event bersepeda yang berdampak pada sport tourism di kota tuan rumah, salah satunya Bromo KOM yang telah berjalan lebih dari 10 tahun.

Sekretaris Kota Malang, Erik Setyo, mengatakan bahwa Malang layak mendapat julukan kota sepeda karena kondisi geografisnya sangat mendukung. “Sering kali ketika saya bersepeda di luar kota, saya bertemu banyak orang yang memimpikan bisa bersepeda ke Malang. Karena itu perlu ada event yang dibuat spesial dan berkesan,” ujarnya.

Founder Mainsepeda, Azrul Ananda, menyebut Malang Century Journey sangat pas sebagai agenda menjelang akhir tahun. “Tahun 2025 segera berakhir. Biasanya bagi pesepeda, liburan akhir tahun merupakan ‘offseason’. Nah, sebelum ‘istirahat’ dari sepeda, kami ajak mereka menuntaskan event seru di Malang. Mungkin sekalian merencanakan liburan akhir tahun bersama keluarga,” katanya.

Baca Juga:Misi Kebangkitan Persib Dimulai di Madura: Tiga Poin Harga Mati!Habis Sudah Kesabaran Bojan Hodak, Beberapa Pemain Persib Bakal Didepak!

Malang Century Journey memang layak disebut event yang seru. Meskipun menyuguhkan tantangan berat di berbagai medan—road, gravel, tanjakan, dan lainnya—event ini tetap memberikan toleransi batas waktu finis atau Cut off Time (CoT) yang realistis bagi semua peserta, termasuk cyclist pemula. Panitia menetapkan CoT Malang Century Journey 2025 pada Minggu sore pukul 17.34.

Panitia bahkan memberikan gelar penghormatan khusus untuk peserta yang finis terakhir sebelum CoT. Langkah ini dilakukan Mainsepeda sebagai komitmen untuk menumbuhkan partisipasi pesepeda yang ingin lebih serius menekuni genre bersepeda jarak jauh.

Selain Malang Century Journey, Mainsepeda empat tahun terakhir juga menggelar East Java Journey (EJJ), event bersepeda jarak jauh yang mengajak peserta mengeksplorasi keindahan alam Jawa Timur. Peserta diajak mengelilingi Jawa Timur dengan dua kategori jarak, yaitu 1.500 km (race) dan 600 km (nonkompetitif).

Tahun depan, East Java Journey 2026 akan dihelat pada 2–8 Februari 2026. Event ini terbuka untuk segala jenis sepeda dan tidak lagi terbatas pada road bike atau sepeda dengan drop bar. Peserta boleh menggunakan MTB, fixed gear, sepeda lipat, atau jenis sepeda apa pun selama dilengkapi rem—kecuali e-bike.

0 Komentar